Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Gelar karya dari pelukis-pelukis Kampung Seni Kota Batam berhasil menarik perhatian pengunjung di Mall Botania 2 Batam center. Lukisan-lukisan itu merupakan karya dari 20 pelukis ternama di Kota Batam yang telah dipamerkan sejak 10 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 mendatang.
Para pengunjung tak hanya bisa menikmati indahnya karya-karya pelukis, namun juga bisa memilikinya. Dimana karya lukis tersebut dijual dengan harga ratusan ribu hingga Rp2 juta.
Salah satu pelukis, Andi Gunawan, mengatakan bahwa lukisan yang dipamerkan adalah hasil karya dari pelukis Batam.
“Gelar karya ini kami gelar sejak 10 Desember lalu, dan terakhir pada 5 Januari. Lukisan yang dipamerkan melibatkan 20 seniman lukis di Batam,” ujar Andi, Jumat (3/1).
Menurut dia, para pengunjung tak hanya bisa menikmati hasil karya pelukis dengan beragam tema, seperti abstrak, kaligrafi, pemandangan, potret dan lainnya. Sebab pengunjung juga dapat memiliki dengan harga yang ramah di kantong.
“Ini gelar karya, jadi pengunjung yang ingin memiliki kami persilahkan. Harganya masih ramah di kantong, jika dibanding lukisan dari daerah lain,” tegas Andi Gunawan.
Dikatakannya, gelar karya bertujuan agar masyarakat Kota Batam hingga wisatawan asing, bisa menikmati karya-karya indah dari pelukis Batam. Apalagi setiap lukisan memiliki arti tersendiri yang bisa bercerita tetang kehidupan dan lainnya.
“Masing-masing lukisan itu punya arti dan tujuan,” ujar pria yang sudah melukis sejak duduk di bangku SMP ini.
Tak hanya itu, Andi mengaku selama pameran berlangsung ia sudah menghasilkan 7 karya lukis. Dimana biasanya, dalam satu minggu ia hanya menghasilkan satu karya.
“Namun di pameran yang belum berlangsung sebulan, saya sudah menghasilkan 7 karya seni lukis yang saya buat di sini langsung,” ungkapnya.
Sementara, Nira, salah satu pengunjung mengaku kagum dengan lukisan-lukisan yang dipajang. Menurutnya, lukisan itu adalah seni yang tak ternilai yang hanya bisa dibuat oleh orang-orang hebat.
“Lukisannya bagus-bagus, bagi saya, lukisan itu adalah karya mahal, yang bagi saya sendiri itu susah,” pungkasnya. (*)
Reporter : YASHINTA
Editor : GALIH ADI SAPUTRO