Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Pelaksa-naan makan bergizi gratis (MBG) rencananya dimulai Senin (6/1) lusa. Program raksasa Presiden Prabowo Subianto itu bakal diterapkan bertahap.
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Kombespol Lalu Muhammad Iwan Mahardan menyatakan, sejauh ini belum ada kepastian yang meluncurkan nanti apakah Prabowo atau Kepala BGN Dadan Hindayana.
Selain itu, program tersebut dilaksanakan bertahap. Per 1 Januari, tercatat sudah ada 937 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
’’Ini tersebar di seluruh Indonesia atau 38 provinsi,” katanya.
Lalu menambahkan, seluruh SPPG dikelola swasta, tapi harus menjadi mitra BGN. ’’Dalam hal ini, yayasan yang bermitra dengan BGN,” tuturnya.
Pada kesempatan lain, Menteri Koperasi Budi Arie menyatakan, ada 192 koperasi yang siap mendukung MBG. Koperasi tersebut di antaranya bergerak di bidang telur, sa-yur, beras, ikan, dan lainnya yang berkaitan dengan pangan.
’’Kami sistemnya supporting untuk menyediakan bahan baku,” ucapnya.
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan siap berkontribusi untuk program makan bergizi gratis dari pemerintah apabila ada kesempatan. Saat ini pihaknya menunggu program tersebut disempurnakan dan melihat bagaimana pihaknya akan membantu.
’’Beberapa hal sudah mulai sebagai inisiasi, ya. Tapi, ini sesuatu yang memang belum seluruhnya selesai. Sekarang ada beberapa pesantren yang sudah dihubungi untuk dijadikan pilot project pelaksanaan makan bergizi gratis. Ini semuanya akan dijalankan dalam koordinasi dengan NU,” papar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dilansir Antara, Jumat (3/1).
Gus Yahya menambahkan, saat ini proses penyempurnaan MBG berjalan sangat intens. Dia berharap ada model yang lebih jelas dalam waktu tidak lama ini.
’’Sekarang berbagai macam instrumen standarnya sudah dikerjakan. Misalnya, bagaimana menjadi partner dan sebagainya. Ini kita sekarang merespons sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan pemerintah. Mudah-mudahan, kami berharap NU bisa memberikan kontribusi yang signifikan soal ini,” katanya.
Menurut dia, NU memiliki aset berupa instrumen keorganisasian luas di tanah air yang dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan agenda yang bermanfaat bagi publik.
Karena itu, ormas keagamaan tersebut berkomitmen untuk hadir dan mengupayakan kemaslahatan bagi masyarakat secara keseluruhan. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : YUSUF HIDAYAT