Buka konten ini
MALANG (BP) – Kondisi Jalur Lintas Selatan (JLS) di area kelok 9, Desa Sumberoto, Donomulyo, Kabupaten Malang, semakin mengkhawatirkan. Setelah ditemukan sembilan titik likuifaksi dan longsor, Kamis (2/1) ditemukan lagi dua titik likuifaksi dan longsor tambahan. Dengan begitu, saat ini sudah ada 11 titik yang bermasalah di sepanjang JLS Kelok 9 hingga jembatan perbatasan Malang-Blitar.
Selain bertambahnya dua titik longsor dan likuifaksi, jalan yang sempat putus dan sudah diperbaiki secara fungsional di kelok 9 ternyata longsor lagi. Kondisi aspal bercampur tanah yang sempat dipadatkan kembali hancur. Sumber air yang muncul dari tanah dan mengalir ke arah kelok 9 semakin memperparah kekuatan tanah.
Pantauan Jawa Pos Radar Malang (grup Batam Pos), kemarin tanah di JLS Kelok 9 semakin terasa gembur. “Total jalur sepanjang dua kilometer ini perlu diwaspadai,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Provinsi Jawa Timur (Pansela 3) Leo Aditya Mahardika. Mulai dari longsoran jalan pertama yang berjarak 200 meter dari Kelok 9 hingga akses menuju perbatasan Malang-Blitar. Selain banyak titik longsor, tebing setinggi 10-15 meter di sam-ping jalan mulai retak.
Beberapa titik yang menga-lami keretakan parah sudah diberi tanda dengan garis kuning dan hitam. Leo sebenarnya sudah menutup total akses menuju Pantai Modangan itu. Namun, masih banyak warga yang nekat melintas. Perbaikan ke depan, pihak Kementerian Pekerjaan Umum me-ngutamakan akses jalan fungsional. Karena titik longsor cukup banyak, kali ini perbaikannya membutuhkan waktu sekitar satu minggu. “Untuk perbaikan permanen masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut,” kata Leo. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : YUSUF HIDAYAT