Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam menghadapi tantangan dalam penyediaan blangko KTP elektronik (e-KTP). Pasalnya hingga saat ini, stok blangko hanya tersisa sekitar 1.000 keping saja, sementara data yang perlu diproses mencapai 6.000.
Seperti yang dikatakan Plt Kepala Disdukcapil Kota Batam, Ashraf Ali. Meski saat ini stok blangko hanya tersisa sekitar 1.000 keping, ia memastikan bahwa pelayanan tetap berjalan normal meskipun hari pertama kerja.
Ashraf menegaskan, dengan keterbatasan blangko, pihaknya memprioritaskan pencetakan KTP untuk kasus-kasus yang mendesak. ”Kami utamakan yang sifatnya urgen, seperti KTP hilang yang diperlukan untuk berobat, perpanjangan SIM, paspor, atau BPJS. Untuk kebutuhan reguler, kami sementara waktu menunda pencetakan,” jelasnya.
Disdukcapil Batam juga telah mengajukan permohonan tambahan blangko ke Kementerian Dalam Negeri.
”Kami sudah menyurati Kemendagri untuk tambahan blangko. Harapannya, bisa segera terealisasi agar pelayanan tidak terganggu,” tambahnya.
Selain itu, Ashraf terus mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD) sebagai alternatif. Menurut data Disdukcapil, dari sekitar 900 ribu penduduk Batam yang wajib memiliki KTP, baru sekitar 50 ribu orang yang sudah mendaftar IKD.
”Kami terus melakukan sosialisasi terkait manfaat IKD. Dengan IKD, masyarakat tetap bisa mengakses layanan meskipun KTP fisik rusak atau buram. Manfaat lainnya juga sangat banyak, seperti keperluan administrasi yang lebih mudah dan fleksibel,” ungkapnya.
Ashraf berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menggunakan IKD, terutama di tengah keterbatasan stok blangko KTP saat ini. ”Kami optimistis penggunaan IKD akan terus meningkat, seiring dengan sosialisasi yang kami lakukan,” tutupnya.
Pantauan Batam Pos di lapangan, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam lang-sung dipadati warga pada hari pertama kerja setelah libur Natal dan Tahun Baru, Kamis (2/1).
Mayoritas warga yang datang adalah mereka yang ingin me-ngurus dokumen kependudukan yang tertunda selama masa libur panjang. Mulai dari KTP, Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, hingga dokumen pindah domisili.
Wahyudi, warga Batam yang datang ke kantor Disdukcapil, mengaku sengaja datang pagi untuk mendapatkan nomor antrean lebih awal. Ia ingin mengurus akta kelahiran anak keduanya.
”Kemarin belum sempat karena keburu libur Nataru. Makanya saya langsung ke sini pagi-pagi agar cepat selesai,” ujarnya sambil memegang dokumen-dokumen yang di-perlukan.
Yahya, warga Sekupang, juga memiliki tujuan serupa. Ia ingin mengurus KTP adiknya yang hilang, yang diperlukan untuk melamar pekerjaan. ”Walaupun hari pertama masuk kerja, tetap ramai juga. Saya dapat nomor antrean ke-35, padahal datang cukup pagi,” tuturnya. (*)
Reporter : RENGGA YULIANDRA
Editor : GALIH ADI SAPUTRO