Buka konten ini
SAAT Mariah Carey merilis lagunya All I Want for Christmas is You pada 1994, dia tidak menyangka hit tersebut membuatnya menjadi Ratu Natal selama 30 tahun ke depan.
Pada 13 Desember, All I Want for Christmas is You menjadi lagu liburan pertama yang mencapai 2 miliar streaming di Spotify. ”Ini sungguh luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada pendengar Spotify di seluruh dunia yang menjadikan lagu ini bagian tradisi liburan mereka dari tahun ke tahun,” kata Carey kepada People.
Berdasar perhitungan dari The Economist, Carey memperoleh penghasilan sekitar USD 2,5 juta dalam bentuk royalti tahunan. The New York Post memperkirakan angkanya lebih tinggi, yakni USD 3 juta dolar atau setara 48 miliar rupiah.
All I Want for Christmas is You dari album keempat Carey, Merry Christmas, langsung mendulang kesuksesan global. Hit tersebut memuncaki tangga lagu di 26 negara. Tiga dekade setelah dirilis, lagu itu terus naik ke tangga lagu Billboard Hot 100.
Lagu yang ditulis Carey bersama komposer Walter Afanasieff itu menerima Diamond Award dari RIAA (Asosiasi Industri Rekaman Amerika) pada 2021. Untuk meraih itu, sebuah lagu harus mencapai 10 juta penjualan dan streaming.
Dua tahun kemudian, lagu itu masuk daftar Rekaman Nasional Perpustakaan Kongres AS. ”Saya merasa sangat tersanjung! Saya sama sekali tidak membayangkan hal ini akan terjadi saat menulis dan merekam lagu ini!” tulis Carey tentang pencapaiannya di platform X.
Bukan tidak mungkin Carey menyusul kesuksesan White Christmas milik Bing Crosby, single Natal terlaris sepanjang masa dengan 50 juta kopi di seluruh dunia.
Di Spotify, lagu Carey menjadi nomor 1 global pada Hari Natal tiap tahun sejak 2016. Carey merekam ulang lagu itu pada 2011 bersama Justin Bieber untuk album Natal Under the Mistletoe. (*/People/lai/c6/nor)
Reporter : JP GROUP
Editor : UMY KALSUM