Buka konten ini
Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk Kota Tanjungpinang yang terus berkembang, berdiri sebuah gedung serbaguna yang kini sunyi dan tidak lagi bergema. Gedung ini bernama GOR Kaca Puri yang sangat melegenda.
Gedung Olahraga (GOR) Kaca Puri Tanjungpinang yang legendaris dan berdiri cukup megah ini, berlokasi di pusat ekonomi kawasan Titik 0,0 Kilometer Kota Lama Jalan Teuku Umar Tanjungpinang.
Gedung serbaguna ini berhadapan langsung dengan Masjid Agung Al Hikmah dan Gedung SD Bintan. Pada sisi belakang gedung, berdiri gedung pertokoan Bestari Mall Tanjungpinang.
Dahulu pada era milenium, GOR Kaca Puri merupakan salah satu pusat keramaian di kawasan Kota Lama dan menjadi kebanggaan masyarakat Tanjungpinang khususnya di dunia olahraga.
Saat itu, teriakan penuh semangat suporter atau pendukung, denting bola yang memantul dan atmosfer gemuruh riuh sorak kemenangan pernah bergema yang menghidupkan keriuhan GOR Kaca Puri.
Beragam pertandingan, mulai dari turnamen sepak takraw hingga voli, pernah berlangsung di GOR Kaca Puri. Gedung ini juga menjadi tempat berkumpulnya generasi muda untuk berlatih dan membangun mimpi.
Namun seiring berjalannya waktu dan roda kehidupan terus berputar, kini gedung serbaguna ini menjadi kenangan dan menjadi saksi bisu kejayaan dunia olahraga Tanjungpinang masa lalu.
Bahkan, tidak jarang GOR Kaca Puri dimanfaatkan untuk acara-acara seni dan budaya, konser besar artis musik Ibu Kota, festival musik pelajar, kegiatan pameran pembangunan, acara perpisahan siswa SMA Negeri 2 Tanjungpinang hingga dijadikan lokasi tes CPNS.
Namun kini, kondisi gedung mulai menurun dan terbengkalai. Peralihan kepemilikan, minimnya perawatan dan pergeseran perhatian masyarakat ke fasilitas yang lebih modern, membuat gedung ini perlahan kehilangan daya tarik.
Penampakan masa kini, kondisi gedung tidak lagi beratap, dinding yang retak dan kusam serta kursi-kursi tribun yang terbuat dari beton tampak kumuh dipenuhi rumput, turut menghiasi sisi dalam gedung ini.
Beberapa besi yang dijadikan tiang penyangga utama untuk menahan konstruksi atap gedung itu masih kokoh, meskipun telah berkarat. Sementara sebagian besar besi yang menahan atap seng telah raib entah ke mana. Tidak lagi seperti masa jayanya yang selalu bergema.
Meski tidak lagi digunakan, gedung serbaguna ini menyimpan segudang cerita dan kenangan masa lalu. Bagi masyarakat atau atlet Tanjungpinang yang pernah bermain atau menyaksikan pertandingan, gedung ini menjadi tempat di mana momen-momen tidak terlupakan tercipta.
Tentu saja, banyak yang masih mengingat bagaimana euforia dan teriakan penyemangat serta kegembiraan saat para atlet atau tim olahraga kesayangan memenangkan turnamen besar. Namun sayangnya, kini cerita-cerita itu hanya hidup dalam ingatan dan memori.
Meskipun demikian, GOR Kaca Puri adalah gedung serbaguna yang mempunyai kenangan yang tak terlupakan. Menjadi simbol perubahan zaman, di mana sesuatu yang dulu dianggap penting, kini bisa menjadi sesuatu yang terlupakan.
Namun gedung yang kini tertidur diam dan tidak lagi bergema itu, mengajarkan satu hal penting bahwa di balik sunyinya masa kini, selalu ada gema cerita kejayaan masa lalu di Tanjungpinang.
Gedung Serbaguna di Tanjungpinang yang Tetap Hidup dalam Memori GOR Kaca Puri yang dahulunya menjadi simbol kejayaan olahraga di Tanjungpinang ini tak lagi bergema dan meredup. Namun kisah kejayaannya masih menjadi memori masyarakat.
Kursi tribun yang mampu menampung hingga ribuan penonton, fasilitas yang cukup lengkap dan lokasi strategis di tengah kota, menjadikannya pusat perhatian masyarakat di Tanjungpinang.
Selama beberapa dekade, GOR Kaca Puri Tanjungpinang menjadi tuan rumah berbagai turnamen voli bergengsi serta kejuaraan olahraga lainnya.
Para atlet baik di Tanjungpinang maupun dari luar daerah, pernah melangkahkan kaki dan merasakan atmosfer gemuruh riuh di GOR Kaca Puri untuk mengukir prestasi yang membanggakan.
Selain itu, sejumlah kegiatan di luar olahraga juga diselenggarakan di gedung ini. Mulai dari festival musik pelajar, festival band-band lokal, pameran pembangunan hingga kegiatan seni dan budaya.
Tak hanya itu, gedung serbaguna ini pernah dijadikan tempat konser besar artis musik Ibu Kota seperti Koes Plus, BIP, Tiket, Tipe X, Fungky Kopral hingga Vierra.
Menurut beberapa sumber, GOR Kaca Puri dibangun pada era 1980-an. Saat pemerintah pusat menggalakan hidup sehat dan berusaha memajukan berbagai olahraga di daerah.
Gedung serbaguna di Tanjungpinang ini, dibangun sekitar tahun 1983. Setelah berdiri megah, gedung ini kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri saat itu, Soepardjo Roestam.
Sejak peresmian, GOR ini menjadi pusat berbagai kegiatan masyarakat, termasuk turnamen olahraga, konser dan festival musik, pertunjukan seni budaya, pameran pembangunan hingga kegiatan politik.
Namun, sekitar tahun 2001, GOR Kaca Puri Tanjungpinang diambil alih oleh pihak swasta. Beberapa tahun kemudian, GOR ini mulai ditinggalkan dan tidak lagi digunakan hingga kini.
Kondisi bangunan saat ini sangat memprihatinkan, dengan kerusakan pada atap dan dinding serta area dalam gedung yang tidak lagi terawat dan ditumbuhi rumput liar.
Masyarakat Tanjungpinang berharap agar GOR Kaca Puri ini dapat direnovasi dan difungsikan kembali, mengingat potensinya sebagai pusat berbagai kegiatan ekonomi di Tanjungpinang.
Mungkin dengan sedikit perhatian dan pembersihan serta sedikit renovasi, gedung serbaguna yang melegenda ini bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat.
Tidak hanya sebagai tempat penyelenggaraan olahraga saja, namun mungkin dapat dimanfaatkan sebagai ruang kreatif, galeri seni untuk mengenang kembali memori kejayaan gedung serbaguna ini.
Mungkin dengan begitu, GOR Kaca Puri Tanjungpinang yang berada di kawasan Kota Lama ini bisa kembali hidup, membawa memori dan kenangan masa lalu kepada generasi muda yang akan datang.
Kini, beberapa area sisi luar GOR Kaca Puri masih dimanfaatkan masyarakat untuk tempat berkumpul. Sekedar menikmati secangkir kopi dan bermain catur di warung yang berada di sisi luar gedung.
Riuh ramainya aktivitas di dalam GOR Kaca Puri itu kini hanya tinggal kenangan. Namun terdapat satu keluarga yang memilih menumpang tinggal di tempat tersebut.
”Saya dan keluarga sudah tinggal sejak Agustus 2022,” kata Robert, warga yang tinggal di dalam GOR Kaca Puri, belum lama ini.
Lelaki berusia 47 tahun itu memanfaatkan bekas ruang ganti pakaian atlet untuk dijadikan tempat ia dan keluarganya berteduh dari sengatan matahari dan hujan. Sehingga, Robert tidak lagi pusing memikirkan biaya kontrakan.
Menurut Robert, fasilitas dalam GOR Kaca Puri terbilang lengkap. Seperti adanya fasilitas kamar mandi, toilet, air bersih hingga listrik.
”Saya hanya bayar listrik saja. Karena tinggal di sini tidak bayar,” ungkapnya.
Selain Robert, GOR Kaca Puri juga kerap dijadikan sebagai tempat singgah dan berteduh oleh para buruh bangunan hingga para pengamen jalanan.
Jika kembali diaktifkan untuk aktivitas olahraga dan berbagai kegiatan masyarakat, Robert mengaku siap untuk meninggalkan GOR Kaca Puri Tanjungpinang yang melegenda tersebut. ”Sayang dibiarkan begini. Kalau pemerintah atau pemilik gedung bagus kan lagi, pasti ramai lagi GOR Kaca Puri seperti sebelumnya,” ujar Robert. (***)
Reporter : YUSNADI NAZAR / Editor : ANDRIANI SUSILAWATI