Buka konten ini
KARIMUN (BP) – Lima tahun berselang sejak peletakan batu pertama kawasan kota baru Karimun Gold Coast di ujung Coastal Area, bayang-bayang kemewahan yang dijanjikan masih sebatas angan. Lahan seluas 20 hektare yang digadang-gadang menjadi kawasan elite dengan waterfront villa estate, marina, resor mewah, pusat bisnis, dan pelabuhan megah, kini justru berubah jadi semak belukar. Deretan tiang pancang mencuat tanpa makna, bedeng-bedeng terbengkalai menutup pandangan, dan papan “Dilarang Masuk Area Proyek” mulai pudar ditelan waktu.
“Baru-baru ini kami rapat dengan direktur utama Gold Coast Karimun. Mereka menyampaikan bahwa pembangunan terhenti karena keterbatasan dana. Bahkan, investor sebelumnya sudah mengalihkan dananya ke Afrika,’’ kata Wakil Ketua DPRD Karimun, Ady Hermawan, Kamis (29/5).
Namun, manajemen proyek belum angkat tangan sepenuhnya. Mereka menyampaikan beberapa syarat yang dianggap perlu dipenuhi untuk melanjutkan mega proyek tersebut. Salah satunya: Pelabuhan Karimun Gold Coast harus difungsikan sebagai pelabuhan resmi tempat bersandarnya kapal Pelni, kapal domestik dan internasional, serta lokasi aktivitas bongkar muat logistik.
“Permintaan ini akan kami sampaikan ke Pemerintah Daerah Karimun untuk kemudian diteruskan ke Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau hingga ke pemerintah pusat. Supaya proyek kota baru ini bisa dilanjutkan kembali,” ujar Ady.
Ia menegaskan, pengembangan lahan tersebut harus kembali digerakkan karena potensi dampaknya sangat besar terhadap perekonomian lokal. Namun ia juga menggarisbawahi bahwa infrastruktur dasar seperti air bersih dan listrik perlu segera dipikirkan oleh Pemda Karimun jika ingin menarik kembali minat investor.
“Sulit berharap investor masuk kalau air bersih dan listrik saja masih jadi persoalan utama,” katanya.
Di lapangan, wajah Karimun Gold Coast tampak kusam. Vegetasi liar tumbuh subur menutupi sebagian lahan. Sore hari, panorama laut memang menawarkan pemandangan menawan, tapi di balik keindahan itu, ada potensi ekonomi yang mangkrak.
“Sayang sekali kalau dibiarkan seperti ini. Lokasinya sudah bagus. Kalau sore, view-nya indah sekali,’’ ucap Sandra, warga yang kerap melintasi kawasan itu. (*)
Reporter : TRI HARYONO
Editor : GALIH ADI SAPUTRO