Buka konten ini
BATAM (BP) – Pemerintah Kota (Pemko) Batam mencatat sekitar 6.000 calon siswa diperkirakan tidak tertampung di sekolah negeri pada tahun ajaran 2025/2026. Kondisi ini terjadi pada jenjang SD maupun SMP.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengungkapkan bahwa daya tampung SD negeri di 12 kecamatan hanya mencapai 16.636 siswa, sementara jumlah lulusan TK dan satuan pendidikan sejenis mencapai 19.010 anak.
“Untuk jenjang SD, terdapat selisih sekitar 3.000 anak. Ini tidak akan menjadi masalah jika sebagian mendaftar ke sekolah swasta,” ujar Tri, Senin (26/5).
Situasi serupa juga terjadi di tingkat SMP. Jumlah lulusan SD yang akan melanjutkan ke SMP mencapai sekitar 21 ribu siswa, sedangkan daya tampung SMP negeri hanya 16.566 siswa.
“Selisihnya sekitar 5.000 anak. Tapi kami optimistis, apabila orang tua tidak memaksakan ke sekolah negeri, semua anak tetap bisa bersekolah karena banyak pilihan sekolah swasta di Batam,” katanya.
Tri memperkirakan bahwa jika transisi ke sekolah swasta berjalan lancar, maka sekitar 8.000 siswa masih bisa mendapatkan bangku pendidikan. “Tidak akan ada yang benar-benar tidak mendapat sekolah, selama opsi swasta dipertimbangkan,” tambahnya.
Sebagai upaya jangka menengah, Disdik Batam mulai menyesuaikan kapasitas ruang belajar di sekolah negeri. Tahun ini, jumlah siswa per kelas mulai dibatasi maksimal 40–45 siswa.
“Tahun depan kami targetkan bisa turun menjadi 36 sampai 40 siswa per kelas. Harapan jangka panjangnya tentu sesuai aturan Kemendikbud, yakni 28 sampai 32 siswa per kelas,” ujar Tri.
Usulan pembatasan jumlah siswa per kelas tersebut telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan akan diterapkan secara bertahap.
Selain mengatur daya tampung, Pemko Batam juga tengah menyiapkan subsidi uang sekolah bagi siswa yang tidak lolos Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) dan memilih melanjutkan ke sekolah swasta.
“Ini bentuk bantuan kepada orang tua siswa yang tetap ingin menyekolahkan anaknya meskipun tidak tertampung di sekolah negeri. Kami berharap ini bisa mendorong minat masyarakat ke sekolah swasta,” ujar Tri. (*)
Reporter : Arjuna
Editor : RATNA IRTATIK