Buka konten ini
WASHINGTON (BP) – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengritik Presiden RuÂsia Vladimir Putin yang hendak merebut seluruh wilayah Ukraina. Kritik itu disampaikam Trump pada Minggu (25/5) setelah serangan drone Rusia menewaskan 13 warga sipil di Ukraina.
Dia menginginkan seluruh Ukraina. Jika dia tetap memaksakan itu, Rusia akan jatuh, tutur Trump dilansir dari AFP.
Komentar tersebut mencerminkan perubahan nada tajam dari Trump. Dia sebelumnya dikenal enggan mengkritik Putin secara terbuka. Bahkan saat menjawab pertanyaan wartawan di landasan pacu Morristown sebelum menaiki Air Force One, Trump hanya menyatakan dirinya tidak senang atas tindakan terbaru Putin.
Tak hanya Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga tak luput dari kritik Trump. Dia menyebut Zelensky kerap membuat masalah dan menyarankan agar pemimpin Ukraina itu berhati-hati dalam berbicara.
Pernyataan keras Trump ini muncul di tengah tekanan dari Eropa dan sebagian anggota Partai Republik untuk meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Rusia. Namun, Trump menolak mengeluarkan ultimatum dan hanya menyebut kemungkinan memperberat sanksi AS terhadap Moskow.
Sebelumnya, Trump dan Putin dikabarkan melakukan percakapan telepon dalam waktu dekat. Trump mengklaim bahwa Ukraina dan Rusia akan segera memulai negosiasi gencatan senjata. Namun hingga kini belum ada tanda konkret bahwa Rusia akan menghentikan invasi yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio justru mengungkapkan keprihatinan bahwa ancaman sanksi justru dapat mempersulit jalannya diplomasi. Dalam kesaksiannya di Kongres, Rubio menyebut Trump percaya sanksi bisa membuat Rusia menarik diri dari pembicaraan damai. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO