Buka konten ini
BEIJING (BP) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi melarang mahasiswa asing untuk berkuliah di Universitas Harvard, Jumat (23/5).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning mengecam keputusan yang diambil oleh Presiden Trump. Dia menyebut bahwa keputusan ini hanya akan merusak citra dan kredibilitas internasional AS.
“Tindakan yang dilakukan oleh pihak AS hanya akan merusak citra dan kredibilitas internasionalnya sendiri,” kata Mao Ning dalam sebuah pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok seperti dikutip Associated Press (AP), Sabtu (24/5).
Sebagai informasi, pada tahun 2024, Universitas Harvard telah menerima 6.703 mahasiswa asing, termasuk dari Tiongkok dan India.
Sebanyak 1.203 mahasiswa asing itu berasal dari Tiongkok. Sedangkan 788 mahasiswa asing lainnya berasal dari India.
Pemerintah Tiongkok mengecam keras kebijakan ini karena hubungan kerjasama kedua negara di bidang pendidikan telah dipolitisasi.
Sebelum Trump mengeluarkan kebijakan larangan mahasiswa asing untuk berkuliah di Harvard. Dilansir AP, mahasiswa asing yang sebagian besar berasal dari Tiongkok mengecam Pemerintah AS soal genosida rakyat Palestina di Gaza.
Hal itu membuat Pemerintah AS geram, dan mengeluarkan kebijakan untuk melarang mahasiswa asing untuk berkuliah di Universitas Harvard karena mereka selalu menyuarakan keadilan untuk Palestina.
Selain itu, seorang Hakim Pengadilan Distrik Massachusets Amerika Serikat (AS), Allison Buroughs, menangguhkan sementara larangan mahasiswa asing untuk berkuliah di Universitas Harvard pada Jumat (23/5).
”Hakim memerintahkan Pemerintahan Trump untuk mencabut sertifikasi SEVP (Student and Exhange Visitor Program) milik penggugat,” kata Buroughs.
Hal itu dilakukan usai Kampus Ivy League itu menggugat langkah politik Gedung Putih yang berupaya melarang Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing.
”Tanpa mahasiswa asing, Harvard bukanlah Harvard,” kata salah satu pihak Universitas Harvard dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Kebijakan larangan mahasiswa asing ini menjadi eskalasi lanjutan dalam pertikaian antara Trump dengan Harvard. Sebelumnya, trump juga membekukan dana hibah USD 3 Miliar kepada Universitas Harvard.
Harvard menilai kebijakan Trump saat ini telah banyak merugikan pihaknya yang terbukti dengan mengeluarkan perintah otoriter kepada lembaga pendidikan dan media untuk selaras dengan kepentingan politiknya.(*)
Reporter : JP GROUP
Editor : Alfian Lumban Gaol