Buka konten ini
Tak hanya untuk yang baru sembuh dari stroke atau cedera, fisioterapi kini menjadi kebutuhan sepanjang hidup manusia. Mulai dari bayi baru lahir, anak berkebutuhan khusus, pekerja dengan risiko cedera, hingga lansia. Semuanya bisa mendapatkan manfaat besar dari layanan fisioterapi.

Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh fisioterapis untuk mengoptimalkan kualitas hidup dengan cara mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi yang berpotensi terganggu oleh faktor penuaan, cedera, penyakit, gangguan fisik dan faktor lingkungan yang terjadi sepanjang umur kehidupan, melalui metode manual, peningkatan kemampuan gerak, penggunaan peralatan, pelatihan fungsi, dan komunikasi.
“Fisioterapis adalah tenaga kesehatan yang bertugas memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan manusia. Karena itu, ruang lingkup pekerjaannya cukup luas, mulai dari bayi yang baru lahir hingga lanjut usia,” ujar Fisioterapis di Rumah Sakit Awal Bros Batam, Ftr Rosyid Nurkholis, dalam wawancara bersama Batam Pos, Rabu (21/5).
Ia menjelaskan bahwa fisioterapi ditujukan bagi siapa saja yang mengalami gangguan fungsi tubuh dan gerak, termasuk kasus umum seperti nyeri pinggang, yang sering dianggap sepele namun sebenarnya memerlukan penanganan khusus.
Di Rumah Sakit Awal Bros Batam tersedia berbagai layanan fisioterapi. Salah satunya adalah fisioterapi pediatri untuk anak-anak. Layanan ini menangani pasien anak dengan gangguan pertumbuhan, gangguan saraf, anak-anak berkebutuhan khusus, hingga anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik. Semua kondisi tersebut ditangani secara khusus melalui fisioterapi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.
Penting! Fisioterapi Cegah Lansia Jatuh
Selain itu, tersedia juga layanan fisioterapi khusus untuk lansia. Di Indonesia, lansia memiliki kecenderungan untuk jatuh. Jika terjatuh, kebanyakan mengalami patah tulang pinggul, yang sering kali berujung pada tindakan operasi penggantian sendi.
“Namun, yang jauh lebih penting adalah upaya pencegahan agar lansia tidak jatuh. Sayangnya, hal ini masih belum banyak diketahui masyarakat. Padahal, fisioterapi, latihan fisik yang teratur sangat penting bagi lansia untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah risiko jatuh,” kata Rosyid.
Sebab, ketika lansia sudah jatuh, biasanya mobilitas mereka akan menurun drastis. Fungsi dan kualitas hidup juga ikut menurun.
Fisioterapis di RS Awal Bros memberikan latihan khusus – latihan keseimbangan dan kekuatan otot secara rutin- agar lansia tetap aktif dan mandiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Lansia di sini, tidak hanya lansia berusia 65 tahun ke atas, tapi mereka yang berusia 45 tahun ke atas yang juga dikategorikan sebagai lansia awal. Kebanyakan pasien lansia yang jatuh itu rata-rata di umur 55 tahun ke atas,” ungkap Fisioterafis Rosyid.
Layanan fisioterapi yang diberikan ini mencakup aspek promotif, preventif, hingga kuratif atau pengobatan. Promotif merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat seperti melalui seminar kesehatan. Sedangkan preventif adalah upaya untuk mencegah penyakit sebelum terjadi dan kuratif/pengobatan adalah upaya untuk menyembuhkan penyakit yang terjadi.
Sakit Pinggang dan Saraf Kejepit Jadi Keluhan Terbanyak
Dari semua pasien fisioterapi yang datang ke RS Awal Bros Batam, menurut Rosyid, keluhan paling umum adalah HNP atau hernia nukleus pulposus atau yang lebih dikenal dengan istilah saraf kejepit yang mencapai 30 persen. Disusul oleh low back pain atau sakit pinggang.
Penyebab utamanya adalah posisi tubuh yang salah saat mengangkat beban. “Biasanya mereka angkat barang dengan membungkuk. Harusnya jongkok, lalu angkat dengan posisi punggung lurus. Ini sering disepelekan, padahal risikonya bisa sampai operasi,” jelas Ftr Rosyid.
Dia menyarankan jika barang terlampau berat, sebaiknya didorong, jangan ditarik atau diangkat.
Di RS Awal Bros, pasien dengan HNP atau low back pain akan menjalani program terapi dengan latihan progresif. Mulai dari latihan peregangan, penguatan otot inti, hingga edukasi postur tubuh yang benar.
Kasus lainnya adalah kesemutan pada telapak tangan bisa menjadi salah satu gejala yang memerlukan penanganan fisioterapi, terutama jika disebabkan oleh kondisi medis seperti cedera, saraf terjepit atau masalah otot.
“Sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome/CTS) adalah salah satu saraf kejepit yang membuat telapak tangan sering kesemutan,” tambahnya.
Fisioterapi dapat membantu meredakan nyeri dan kesemutan dengan berbagai metode, seperti latihan peregangan dan penguatan otot.
Program Return to Work: Kembali Bekerja Setelah Cedera
Salah satu program unggulan di Rumah Sakit Awal Bros adalah Return to Work. Program ini ditujukan untuk pasien cedera, baik akibat kerja maupun kecelakaan, agar bisa kembali bekerja secara optimal. “Misalnya pekerja bangunan yang harus naik-naik ke ketinggian. Terjadi kecelakaan. setelah patah tulang, mereka pasang pen. Kita bantu latih dari nol sampai dia bisa manjat lagi seperti dulu,” ujarnya.
Program ini tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, tetapi juga persiapan fungsional sesuai jenis pekerjaan pasien.
Dari Rehabilitasi Jantung hingga Atlet Cedera
Layanan fisioterapi di RS Awal Bros mencakup hampir semua kebutuhan, termasuk rehabilitasi pasca operasi jantung, hingga pemulihan atlet pasca cedera lutut seperti anterior cruciate ligaments (ACL).
“Kalau pasien habis operasi jantung, kita bantu mereka agar bisa kembali melakukan aktivitas harian. Latihannya bertahap dan selalu dimonitor,” kata sang terapis.
Untuk pekerja kantoran, fisioterapis juga memberikan edukasi soal postur duduk, posisi saat bekerja dengan komputer atau elektronik lainnya, hingga cara berdiri yang benar. Juga memberikan masukan latihan-latihan yang bisa dikerjakan di rumah. “Bagaimana nyamannya saat bekerja agar tidak timbul penyakit karena terlampau lama duduk, setiap berapa jam sekali harus pindah posisi, harus gerak,” kata Rosyid.
Selain itu, fisioterapi olahraga sangat penting untuk para atlet atau individu yang aktif secara fisik. Seperti yang dialami pesepakbola Christiano Ronaldo yang berkali-kali mengalami cedera yang menyebabkan harus absen dari lapangan hingga beberapa bulan.
“Fokus pada cedera atlet dilakukan secara bertahap agar performa atlet bisa kembali seperti sebelum cedera, ” ujar Fisioterapis Rosyid. (***)
Reporter : ANDRIANI SUSILAWATI
Editor : Putut Aryo Tejo