Di babak 64 besar Liga 4 Nasional saja, ada dua tim berbasis universitas yang ikut: PS Hizbul Wathan UMY dan UHO MZF FC. Akademi sepak bola Ponpes Darul Amanah juga melahirkan sederet pemain yang laris direkrut klub lain serta ada yang pernah terpanggil pemusatan latihan Indonesia U-17.
KECURANGAN yang terjadi dalam drawing 64 besar Liga 4 benar-benar mengecewakan Manajer PS Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Agus Ferianto. Sebab, skuad asuhannya yang mayoritas diisi para mahasiswa UMY selama ini mengedepankan asas fair play.
”Bagaimana mereka bisa belajar dari sepak bola kalau kecurangan itu terus ada,” ungkapnya.
PS Hizbul Wathan UMY salah satu peserta Liga 4 Nasional yang berbasis lingkungan pendidikan. Ada pula UHO MZF FC yang juga bertumbuh dari klub kampus.
PS Hizbul Wathan UMY lolos ke Liga 4 Nasional dengan bekal mentereng: juara Liga 4 regional Yogyakarta. Mereka mengalahkan segudang tim ”profesional” dari Yogyakarta.
Agus menuturkan, PS Hizbul Wathan UMY memang dibentuk dengan dasar pendidikan. Semua aspek dalam tim merupakan hasil dari keilmuan yang ada di UMY.
”Kami juga punya jalur beasiswa khusus untuk mereka yang ingin berkarier di sepak bola. Jadi, kami memang ingin ikut serta mengembangkan sepak bola nasional,” ungkapnya. Di Liga 4 Nasional, PS Hizbul Wathan UMY juga punya target tinggi: promosi ke Liga 3. Kalau itu terwujud, mereka bakal jadi tim sepak bola pertama di Indonesia yang berasal dari kampus yang tembus ke kasta ketiga sepak bola Indonesia.
Sepak bola juga mulai lahir dari pondok pesantren (ponpes). Ponpes Darul Amanah di Kendal membentuk sebuah akademi sepak bola sejak 2023. ”Awalnya hanya ekstrakurikuler saja sejak 2016, lalu 2022 tembus Liga Santri di Bandung sampai babak 8 besar,”’ terang Manajer Darul Amanah FA (Football Academy) Mi’roj Al Arrasy.
Sejak saat itu, Darul Amanah ingin serius di sepak bola. Karena basisnya pondok pesantren, akademi sepak bola dipilih. ”Lalu cari Dirtek, bikin visi dan misi filosofi pakai filanesia, pada Mei 2023 dibentuklah Darul Amanah FA. Pembukaannya dihadiri langsung oleh pelatih Indonesia U-17 Nova Arianto,” tambahnya.
Sejak dibuka, ada tiga kate-gori umur. Ada U-13, U-15, dan U-17. ”Kami juga membuka seleksi untuk jalur beasiswa,” paparnya.
Untuk jalur beasiswa Darul Amanah FA, pelajar yang ingin bergabung harus mau tinggal di pondok. Juga, harus mengikuti semua kegiatan pondok.
Sejak dibentuk, beberapa pelajar di Darul Amanah FA sudah laris manis direkrut sejumlah klub Liga 4 dan Liga 3. Ilham Alfariza juga sempat ikut pemusatan latihan Indonesia U-17 meski gagal berangkat. Ada pula yang masuk Elite Pro Academy Liga 1.
Karena makin serius, Darul Amanah FA berniat ikut Liga 4 Regional Jawa Tengah tahun depan. Saat ini proses itu sudah dilakukan. ”Tujuan kami adalah agar santri-santri yang ada di akademi punya wadah untuk melanjutkan karier di sepak bola,” ucapnya.
Saat ini Darul Amanah FA berencana membuat tempat latihan di sekitar ponpes di Kendal. Training ground ini diharapkan bisa segera terealisasi agar Darul Amanah FA bisa jadi wadah serius bagi pembinaan sepak bola usia dini berbasis pesantren.
”Kami juga ingin ikut Piala Soeratin tahun ini. Semoga Darul Amanah FA bisa melahirkan pesepak bola yang hebat dengan nilai keagamaan yang baik,” harapnya. (***)
Laporan : FARID S. MAULANA
Editor : RYAN AGUNG