Buka konten ini
BATAM (BP) – Di era mobilitas yang serba cepat seperti sekarang ini, memiliki kendaraan baru seolah jadi kewajiban. Apakah pemerintah gagal menyediakan fasilitas transportasi umum yang memadai? Sampai-sampai setiap individu perlu memiliki kendaraan pribadi, susah dijawab.
Ada beberapa kota dan daerah yang sudah mapan transportasi umumnya. Ada yang sudah terintegrasi dengan sempurna, ada juga yang belum. Bahkan sama sekali langka dan susah, sehingga memiliki kendaraan pribadi adalah jalan satu-satunya.
Di Indonesia sendiri, memiliki kendaraan pribadi merupakan sesuatu yang mudah. Belum ada regulasi ketat dari pemerintah terkait syarat memiliki kendaraan pribadi. Sepanjang bisa membeli, ya beli saja.
Mobil, sepeda motor, semua bisa didapat dengan mudah. Mekanisme pembeliannya pun beragam. Cash bisa. Mau kredit atau berhutang, juga gampang. Diatur saja.
Bagi Anda yang masih bekerja, membeli kendaraan pribadi dengan mencicil tentu mudah. Lantas bagaimana dengan para pensiunan? Butuh persyaratan khusus, sedikit lebih rumit.
Di Indonesia, tak semua layanan pembiayaan atau leasing bisa mengakomodir dengan mudah para pensiunan yang ingin memiliki kendaraan bermotor dengan cara mencicil.
Mengutip laman Institute of Financial Wellness, membeli kendaraan baru bagi pensiunan membutuhkan pertimbangan khusus terkait anggaran, kebutuhan, dan kenyamanan. Pensiunan yang mencari kendaraan baru sebaiknya mempertimbangkan model yang hemat bahan bakar, mudah dikendarai, dan memiliki fitur bantuan pengemudi baik motor atau khususnya mobil.
Selain itu, pembayaran tunai atau pembiayaan dengan bunga rendah dapat menjadi pilihan finansial yang tepat. Pertimbangkan keputusan untuk menggunakan dana pensiun untuk membeli kendaraan dan menilai stabilitas keuangan sebelum melakukan pembelian apa pun.
Kemudian, evaluasi juga kebutuhan gaya hidup dan tetapkan tujuan jangka panjang, serta mempertimbangkan risiko potensial seperti penalti penarikan awal dan risiko kredit lainnya. Pertimbangkan dengan saksama.
Meskipun ada potensi kerugian seperti biaya penyusutan, biaya bahan bakar, atau biaya asuransi yang mungkin timbul dari perolehan pinjaman mobil di usia pensiun dengan aliran pendapatan tetap.
Pinjaman mungkin masih dipertimbangkan oleh sebagian orang jika dikelola dengan baik sambil memperhatikan pencegahan kemungkinan erosi tabungan karena pembayaran besar yang terlibat di sini.
Bagi Anda yang tetap ingin membeli kendaraan pribadi walau sudah masuk usia pensiun, Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) bekerja sama dengan Mandiri Utama Finance (MUF) menghadirkan program Fasilitas Pembiayaan DP 0% bagi nasabah Pensiunan & Payroll Bank.
Diklaim bahwa melalui program ini, nasabah memiliki pilihan untuk membawa pulang kendaraan baru baik mobil maupun motor tanpa kewajiban membayar uang muka di awal.Errinto Pardede, Corporate Secretary Bank Mandiri Taspen menjelaskan, orogram ini terbuka bagi nasabah pensiunan yang telah menyalurkan manfaat pensiunnya ke Bank Mandiri Taspen, serta nasabah pegawai aktif yang menerima gaji melalui rekening Bank Mandiri Taspen minimal selama tiga bulan berturut-turut. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : FISKA JUANDA