Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Warga di kawasan Marina, tepatnya di sekitar Perumahan Ricci Satu dan Ricci Dua, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, kembali dihantui banjir akibat saluran drainase yang tersumbat. Penyumbatan terjadi di gorong-gorong bawah jembatan penghubung antar perumahan yang kini dipenuhi sampah, material tanah, dan enceng gondok liar.
Tumpukan sampah plastik sekali pakai, sisa bungkus makanan, serta endapan lumpur dan potongan kayu menghalangi aliran air. Akibatnya, setiap kali hujan deras turun, kawasan ini selalu terendam, mengganggu aktivitas warga dan merendam jalan serta pemukiman.
“Kayu nyangkut di dalam lumpur, sampah jadi makin numpuk. Air jadi nggak jalan sama sekali,” ujar Suhardi, warga setempat, Jumat (2/5).
Senada, Ummar, warga lainnya, berharap ada langkah cepat dari pemerintah. “Air nggak bisa ngalir, terus meluap ke jalan dan masuk rumah. Kami cuma ingin drainasenya dibersihkan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, saat ini sedang mengerjakan sejumlah proyek normalisasi drainase di berbagai wilayah. Namun, warga berharap kawasan Marina juga masuk dalam prioritas penanganan, mengingat dampak banjir yang semakin parah.
Lurah Tanjungriau, Syamsuddin, membenarkan, adanya masalah penyumbatan dan meminta warga lebih disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kami imbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan agar drainase tetap berfungsi normal,” katanya.
Penyumbatan drainase seperti ini bukanlah masalah baru di Batam. Tanpa penanganan menyeluruh dan kesadaran warga yang lebih tinggi terhadap lingkungan, ancaman banjir akan terus membayangi.
Dengan curah hujan yang semakin tinggi belakangan ini, solusi konkret terhadap persoalan drainase di kawasan Marina perlu segera diambil. (*)
Reporter: EUSEBIUS SARA
Editor : FISKA JUANDA