Buka konten ini
BATAM (BP) – Menjelang Ramadan, permintaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Batam mengalami peningkatan. Kondisi ini menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU yang berimbas pada keterlambatan transportasi umum, termasuk Bus Trans Batam.
Pada Kamis (20/2), penumpang Bus Trans Batam tujuan Batuaji terpaksa menunggu hingga berjam-jam di halte depan Haris Batamcenter. Rohana, salah seorang penumpang, mengaku sudah menunggu lebih dari tiga jam.
”Saya sudah di sini sejak pukul 12.00 WIB. Biasanya bus datang setiap 30 menit sekali, tapi kali ini sudah hampir tiga jam belum juga tiba,” ujar perempuan paruh baya tersebut.
Ia mengaku telah membeli tiket dan memilih bertahan di halte meski harus menunggu lama. ”Saya sudah terbiasa naik Trans Batam. Tapi kali ini kok lama sekali,” katanya.
Bersama beberapa penumpang lain, ia tetap bertahan menunggu bus tujuan Tanjunguncang-Batuaji. ”Tadi saya dengar bus sedang antre beli solar, jadi ada keterlambatan,” ungkapnya.
Setelah menanti cukup lama, akhirnya bus yang ditunggu tiba pada pukul 15.20 WIB. Para penumpang yang telah menunggu berjam-jam akhirnya bisa kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Di tempat terpisah, Officer Communication & Relation (Commrel) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Nur Imam Mohamad, mengatakan peningkatan permintaan solar menjelang bulan puasa merupakan pola tahunan. Akibatnya, antrean kendaraan di SPBU menjadi lebih padat dibandingkan hari-hari biasa.
”Namun, kami pastikan stok solar di Batam aman,” ujarnya, Jumat (21/2).
Ia juga membenarkan adanya keterlambatan penyaluran BBM subsidi jenis solar di beberapa SPBU. Hal ini berdampak pada operasional sejumlah Bus Trans Batam yang melayani rute Batam Center–Batuaji pada 20 Februari lalu.
Menurutnya, meskipun terjadi keterlambatan, pasokan BBM subsidi jenis solar masih tersedia dalam jumlah yang cukup. Pihaknya memastikan antrean panjang di SPBU hanya bersifat sementara dan diperkirakan akan kembali normal pada hari berikutnya.
”Kami memastikan proses penyaluran solar akan berjalan lancar. Kalau pun ada antrean, itu hanya sementara,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Batam, Salim, menyebut keterlambatan pengisian BBM berdampak langsung pada operasional Bus Trans Batam.
Akibat antrean panjang, sejumlah bus mengalami keterlambatan hingga berjam-jam.
”Kemarin terjadi penumpukan penumpang tujuan Batuaji di Halte Bus Batamcenter selama tiga jam. Ini akibat Bus Trans Batam terlambat datang karena harus antre saat mengisi bahan bakar,” katanya.
Menurutnya, tidak ada perlakuan khusus bagi transportasi publik seperti Bus Trans Batam saat mengisi BBM. Bus tetap harus mengantre bersama kendaraan lainnya, sehingga ketika antrean di SPBU padat, bus pun turut tertahan.
”Karena antrean cukup panjang, bus kami tertahan di sana dan akhirnya terlambat tiba di halte. Sekitar enam Bus Trans Batam mengalami keterlambatan dalam melayani penumpang,” ujarnya.
Keterlambatan ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang bergantung pada transportasi publik, terutama pada jam-jam sibuk. Penumpang yang hendak bepergian ke Batuaji harus menunggu lebih lama dari biasanya di halte.
Meskipun antrean sempat menyebabkan keterlambatan, baik Dishub Batam maupun Pertamina optimistis kondisi ini segera membaik. Mereka berharap masyarakat dapat lebih bersabar dalam menghadapi situasi ini, terutama menjelang Ramadan yang memang selalu meningkatkan permintaan BBM.
”Kami mohon maaf atas keterlambatan ini. Ini murni masalah teknis yang sulit diprediksi. Bus tidak bisa dipaksa jalan tanpa BBM yang cukup,” tutupnya. (*)
Reporter : ARJUNA
Editor : MUHAMMAD NUR