Buka konten ini
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam, jumlah kasus penyakit tuberkulosis (TBC) terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, Batam tercatat memiliki 2.792 kasus TBC. Meningkat menjadi 3.564 kasus pada 2022, dan 4.381 kasus pada 2023. Tahun ini, 3.648 kasus positif TBC dari 34.000 skrining. Target Dinkes Batam sebanyak 36.000 skrining.

Huk..hukk..hukk..suara batuk yang agak dalam terdengar dari arah dapur. Rupanya, Selina dengan wajah pucat sudah tertunduk lesu dengan wajah di atas wastafel. Air dibiarkan mengalir sedang. Pagi itu, rona muka Selina langsung berubah tegang ketika darah keluar bersama air liurnya.
Perempuan usia 30-an itu memang beberapa hari terakhir sedang dalam kondisi tidak fit. Sempat demam, pilek, dan batuk tak sembuh-sembuh. “Aku khawatir ini TBC,” kata Selina kepada Ayu, teman kosnya.
“Jangan panik Sel. Kita periksakan ke dokter aja dulu. Biar kita tahu sebenarnya darah yang keluar saat kamu batuk itu karena apa,” ujar Ayu menenangkan sohibnya.
Setelah ditangani dokter, oleh dokter, dahak Selina diperiksa apakah positif TB atau tidak.
Keesokan harinya, diagnosa dari dokter puskesmas tersebut keluar. Ternyata, kekhawatiran Selina di awal benar bahwa ia terkena TB.

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis pada organ paru-paru.
Bakteri ini dapat masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dan menyebabkan sesak napas serta batuk kronis.
TB dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Bakteri penyebab TB dapat ditransfer dari orang ke orang melalui droplet udara kecil yang dilepaskan saat batuk atau bersin.
TBC dapat dicegah dengan memberikan suntikan vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) kepada bayi dan anak-anak.
Dokter spesialis paru Rumah Sakit Awal Bros, dr Abdul Malik, SpP, FIR menyatakan bahwa penyakit TB bisa disembuhkan. Bahkan, menurutnya tingkat kesembuhannya cukup tinggi. “Insyaallah 95 persen sembuh (tb paru),” katanya saat ditemui di ruang VIP Lounge lantai 1 RS Awal Bros Batam di Jalan Gajah Mada.
Jadi, lanjutnya, dengan tingkat kesembuhan yang tinggi tersebut, orang yang terkena TB tidak perlu khawatir dan panik. “Asal disiplin minum obatnya.”
Pasalnya, jika tidak disiplin mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter, kata Malik, berpotensi terjadi TB MDR atau multidrug-resistant. Dimana kuman TB akan menjadi kebal terhadap obat. “Bisa-bisa penyembuhannya memerlukan waktu yang cukup lama. Bervariasi, bisa sampai dua tahun (minum obat). Ada yang enam bulan disuntik. Obatnya mahal,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr Abdul Malik menjelaskan bahwa penyakit TB ada dua jenis: TB paru dan TB ekstra paru. TB ekstra paru adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis (M.tb) yang menginfeksi organ di luar paru-paru. Organ yang dapat terinfeksi bakteri penyebab TB di antaranya:
kelenjar limpa, selaput otak, sendi, ginjal, tulang, kulit, dan alat kelamin. “TB payudara ada juga. Banyak kasusnya,” sebutnya.
Menurut Malik, penanganan TB ekstra paru antara 8 bulan sampai satu tahun, bahkan bisa lebih. Pengobatanya sendiri sama dengan TB paru yakni obat oral. “Namun pada kasus-kasus tertentu pakai (obat) suntik,” katanya.
Malik mengatakan bahwa semua orang, baik anak-anak hingga orang dewasa berisiko terkena TB. Namun demikian, pada umumnya kuman TB bisa tembus ke orang dengan imun yang lemah. “Golongan anak-anak rentan juga karena dia (kuman TB) bisa menular dari orang-orang terdekatnya,” paparnya.
Dikatakannya bahwa penularan kuman TB melalui udara. Dahak di lantai dari orang yang terinfeksi TB bisa juga menjadi media penularan kuman TB. “Misalnya buang dahak ke lantai. Kemudian lantainya tidak kena matahari. Lalu dahaknya kering, kumannya bisa terbang menyebar lewat udara,” jelas Malik.
Lalu, jarak berapa meter kuman TB bisa menularkan ke orang lain? “Ada yang bilang sekitar dua meter, satu meter, tapi itu tergantung imun orangnya. Kalau imunnya bagus tak akan tertular. Saya berhadapan dengan orang TB tiap hari (tapi tidak tertular), kalau berisiko harusnya saya yang lebih berisiko,” jawabnya.
Namun, dia memberi tips untuk mengindari penularan dari orang TB yang sedang batuk. Kata dia, ketika ada orang terinfeksi TB sedang batuk di dekat kita, maka yang harus dilakukan adalah menutup hidung dengan tangan, lengan, atau dengan sapu tangan. “Kita gak bisa menghindari risiko penularan kuman TB paru. Itu sulit, karena kuman gak kelihatan,” katanya.
Meskipun kuman TB paru sulit dihindari, kata Malik, dengan imun yang kuat kita bisa melawannya. Di antaranya dengan menjalankan pola hidup sehat: meningkatkan kesehatan paru dengan tidak merokok, olaraga, dan banyak minum air putih atau 2 liter (8 gelas) sehari.
Malik mengimbau kepada masyarakat segera periksakan ke dokter jika batuk selama tiga minggu, berat badan turun, demam, gangguan nafsu makan. “Misalkan dia positif TB, laporkan ke puskesmas di mana dia tinggal, pihak puskesmas nanti yang akan melakukan skrining investigasi pada keluarga tersebut.”
Malik mengimbau selalu waspadai terhadap TB paru. Pasalnya, TB paru dan TB ekstra paru perlu perhatian semua pihak di Batam karena penyakit TB termasuk yang paling tinggi penderitanya di Batam.
“Cepat berobat kalau sudah ada gejala-gejalanya,” imbaunya. (***)
Reporter : YUSUF HIDAYAT
Editor : Muhammad Nur