Buka konten ini



Danau Napabale di kaki bukit Desa Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Ketika Anda berkunjung ke daerah Sulawesi Tenggara, sayang untuk dilewatkan.
NAMA Napabale memiliki asal-usul menarik. Berasal dari bahasa Muna dengan kata napa yang berarti pelabuhan, dan bale yang berarti daun pandan muda, yang memang banyak tumbuh di sekitar danau.
Terbilang cukup unik dan berbeda dari danau pada umumnya. Merupakan danau air asin yang airnya berasal dari pantai di Selat Buton. Danau itu di kaki bukit yang dihubungkan ke laut melalui sebuah terowongan alami (terowongan yang menghubungkan antara danau air asin dengan laut lepas) sepanjang 30 meter dengan lebar 9 meter.
Pada saat air laut surut, para pengunjung dapat melewati terowongan tersebut dengan menyewa perahu tradisional yang disebut katinting untuk menyusuri terowongan hingga menjumpai laut lepas.
Namun, saat air pasang, terowongan itu sepenuhnya akan tertutup air laut. Meski terowongan hanya dapat dilalui saat air laut surut, pengunjung dapat merasakan petualangan yang unik lainnya dengan menyewa perahu dan menikmati keindahan yang terdapat di sekitar Danau Napabale.
Untuk mencapai ke lokasi tersebut, para pelancong dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun empat dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna. Danau Napabale berjarak sekitar kurang lebih 20 km atau ditempuh durasi perjalanan selama 30 menit.
Akses ke lokasi terbilang mudah meski beberapa titik ditemui jalan berlubang dan jalan yang sedang diperlebar. Jika dari ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Kendari, aksesnya bisa melalui jalur laut. Untuk jalur laut dari Kendari menuju Raha, waktu tempuhya lima jam perjalanan menggunakan kapal.
Penumpang yang beroperasi setiap hari atau dapat ditempuh menggunakan kapal cepat selama tiga jam. Sedangkan dari arah Baubau, dapat menempuh perjalanan selama dua jam menggunakan kapal cepat.
Dulu masih ada akses menggunakan transpotrasi udara, dapat melalui Bandara Haluoleo Kendari menuju Bandara Sugimanuru Muna. Jika telah sampai di Bandara Sugimanuru, perjalanan dapat dilanjutkan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari bandara ke lokasi Danau Napabale sekitar 34,2 kilometer dengan waktu tempuh satu jam perjalanan.
Sayangnya, bandara yang terletak di Kecamatan Kusambi, Muna Barat, sudah lama berhenti beroperasi, tepatnya 1 Desember 2023.
Di sekeliling danau dapat melihat bongkahan-bongkahan batu karang berselimutkan pepohonan hijau, mencuat di permukaan air yang mengelilingi danau berair asin. Termasuk bisa menikmati keindahannya dengan mengitari seluruh area danau menggunakan sampan sewaan yang mudah ditemui di sekitar area Danau Napabale.
Sejauh mata memandang, disuguhkan keelokan air danau yang biru kehijauan dan keindahan hamparan perbukitan. Untuk mendapatkan view yang cantik, sebaiknya mengunjungi Danau Napabale ketika musim panas.
Banyak hal yang bisa dilakukan pada area danau, di antaranya berenang, snorkeling (menikmati keindahan bawah danau yang menakjubkan dengan kejernihan airnya), trekking, memancing atau menyewa perahu berkeliling danau. Jika airnya sedang surut, beraneka ragam ikan-ikan hingga ke dasar laut dapat dinikmati dengan kasatmata.
Bila mencoba ke puncak, dapat menikmati panorama alam Danau Napabale. Dari ketinggian lanskap laut lepas begitu indah.
Terlihat pula dari atas dua buah danau yang berdampingan. Air danau berwarna kehijauan, danau berbentuk hati dan satu danau lainnya berbentuk lonjong. Di dekat kedua buah danau itu terdapat Pantai Pasir Putih, orang Lohia menyebutnya.
Di pantai itu bisa bermain ombak, berenang hingga berjemur. Pesona pasir putih lembut dan air yang jernih, memberikan suasana sejuk dan teduh dengan pepohonan yang melingkupinya.
Di tepi sebelah barat danau, beberapa perahu berjejer. Perahu itu siap melayani Anda untuk mengangkut wisatawan. Bentuk perahu cukup unik, gabungan dua perahu yang menjadi satu. Untuk melindungi penumpang dari terik matahari, terdapat penutup berupa terpal.
Sembari menikmati alam dengan perahu kita juga berkesempatan berinteraksi dengan budaya lokal, mendengar cerita menarik, dan memahami lebih dalam kehidupan sekitar Danau Napabale.
Dan tak lupa pula adanya penyewaan alat-alat yang dikelola secara swadaya oleh anak muda setempat seperti paddling untuk mengelilingi Danau Napabale, juga drone untuk mengabadikan momen selama menjelajahi danau ini.
Dengan ditunjang kondisi fasilitas yang cukup bersih, banyak terdapat penjual yang menjajakan dagangan, menyediakan kopi, teh, air mineral hingga minuman kemasan, juga menjajakan makanan.
Dengan pesona alamnya yang unik, diperlukan pengembangan pariwisata di sekitar Danau Napabale secara berkelanjutan. Mempertahankan keindahan alam dan mendukung ekonomi lokal (seperti usaha-usaha penyewaan perahu, pengelolaan penginapan, dan bisnis lain yang berkaitan dengan pariwisata).
Hal itu demi pengunjung dapat menjelajahi dan menikmati pesona keindahan alam dari keunikan yang ditawarkan Danau Napabale.
Dan sekedar informasi Danau Napabale selain salah satu destinasi yang cukup menarik di Sulawesi Tenggara. Merupakan lima danau air asin di Indonesia yang cantik dan sayang dilewatkan. Danau lainnya yang ada di Indonesia seperti Danau Weekuri (Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Barat), Danau Kakaban (Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur), Danau Lenmakana (Misool, Raja Ampat) dan Danau Satonda (Dompu, Nusa Tenggara Barat). (***)
Reporter : JP GRoUP
Editor : FISKA JUANDA