Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Seorang penjual tisu di Simpang Flyover Laluan Madani, Batam Kota, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Adalah Sudana Abdullah alias Cobra, yang menarik perhatian masyarakat dengan cara unik dalam menjajakan dagangannya. Sebelum menawarkan tisu, ia terlebih dahulu menampilkan atraksi silat menggunakan tongkat dan double stick.
Dalam waktu singkat, sekitar 5 menit di perempatan lampu merah jembatan layang atau flyover, Abdullah memanfaatkan keahliannya menghibur pengendara, khususnya pengguna kendaraan roda empat. Aksi ini ternyata bukan sekadar strategi pemasaran, melainkan juga bagian dari keterampilan yang ia pelajari saat masih menjadi santri.
“Saya belajar ini waktu di pesantren. Alhamdulillah, sudah bekerja seperti ini sekitar delapan bulan. Saya lakukan atraksi sebelum berjualan tisu bukan karena niat tertentu, hanya ingin menghibur,” ujar Abdullah saat ditemui di kawasan Fly Over Laluan Madani, Selasa (18/2).
Abdullah mengaku bahwa menjadi penjual tisu kini merupakan pekerjaan utamanya setelah dirinya diberhentikan dari sebuah perusahaan di Batam, tahun lalu.
“Sebelumnya ini hanya kerja sampingan untuk tambahan penghasilan. Tapi setelah berhenti dari pekerjaan di galangan kapal, akhirnya ini jadi pekerjaan utama saya untuk memberikan rezeki ke ibu saya,” jelasnya.
Keunikannya dalam berjualan membuat Abdullah sempat viral di media sosial dan mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Beberapa tokoh di Kepulauan Riau bahkan pernah mengundangnya untuk menampilkan keahliannya, salah satunya mantan Kapolda Kepri, Yan Fitri Halimansyah.
“Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan keluarga, meskipun kadang penjualan tidak menentu. Pernah juga diundang ke kediaman Pak Kapolda,” tambahnya.
Abdullah menjual tisu dengan harga seikhlasnya, tanpa mematok tarif tertentu.
“Yang penting jualan saya laku. Biasanya orang kasih Rp10 ribu sampai Rp20 ribu, bahkan ada yang lebih,” katanya.
Selama berjualan di kawasan Laluan Madani, kisahnya tidak selalu berjalan mulus. Abdullah mengaku beberapa kali didatangi petugas dari Dinas Sosial dan Satpol PP. Namun, kedatangan mereka bukan hanya untuk menertibkan, melainkan juga untuk mengundangnya tampil di beberapa acara.
“Pernah dipantau dan didatangi petugas, tapi mereka juga meminta saya tampil dalam suatu kegiatan. Alhamdulillah ada rezekinya,” ungkapnya.
Namun, ia juga mengasah keterampilannya dengan melihat beberapa video referensi di YouTube dari aktor laga.
Menurutnya, tidak semua pengalaman dengan aparat berjalan mulus. Abdullah mengaku pernah mengalami perlakuan intimidatif dari oknum Satpol PP setelah melakukan atraksi silat tongkat di jalanan.
“Saya bahkan pernah dibawa ke Dinas Sosial Batam dan diinterogasi oleh Satpol PP. Jumat pekan lalu, saya dan beberapa teman ditangkap, tapi akhirnya dibebaskan karena saya yakin tidak mengganggu pengguna jalan,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Meski demikian, Abdullah tetap mendukung kebijakan Pemerintah Kota Batam. Ia berharap ada solusi yang lebih baik bagi para pekerja informal seperti dirinya, agar tetap bisa mencari nafkah tanpa harus merasa terancam. (*)
Reporter : Azis Maulana
Editor : RATNA IRTATIK