Buka konten ini

Memulai sebuah usaha tidak melulu soal keuntungan, tetapi juga tentang melatih mental. Tak jarang, orang merasa terpuruk saat usahanya sepi. Namun, berbeda dengan Lastri yang yakin bahwa usahanya akan berhasil.
Sulastri, 47, yang akrab disapa Lastri, memutuskan membuka usaha angkringan setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempatnya bekerja dulu. Keputusan itu diambil karena ia harus tetap membiayai pendidikan anak-anaknya.
”Awalnya sempat coba jualan online di sekitar rumah, tapi sejak Desember 2023 saya beralih ke usaha angkringan,” tutur Lastri saat ditemui di Angkringan Nusantara Bu Lastri, yang berlokasi di depan SPBU Cipta Grand City, Tanjunguncang.
Lastri membuka angkringannya setiap hari, mulai pukul 17.00 hingga 02.00 dini hari. Meski demikian, perjalanan usahanya tidak selalu mulus. Bulan-bulan awal terasa berat karena hujan sering mengguyur dan membuat angkringannya sepi pelanggan.
”Bahkan saya sempat menguras tabungan untuk menutupi biaya sewa tempat yang sebesar Rp2 juta per bulan,” kenangnya.
Namun, Lastri tak mau menyerah. Ia terus meyakinkan dirinya bahwa semua kesulitan ini adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Ketekunannya membuahkan hasil. Memasuki bulan ketujuh, usahanya mulai ramai dikunjungi pelanggan.
”Alhamdulillah, sekarang saya sudah merasakan hasilnya. Intinya, kita harus berpikir positif dan yakin usaha kita bisa maju,” ucapnya.
Lastri menamai usahanya ”Angkringan Nusantara Bu Lastri” agar mudah dikenali. Kata
”Nusantara” dipilih karena menu yang disajikan merupakan masakan khas Indonesia yang cocok untuk berbagai kalangan.
Berbagai hidangan menggugah selera tersedia di angkringan ini, di antaranya:
Ayam penyet: Rp22.000
Ayam sambal kecombrang: Rp22.000
Ayam cabe ijo: Rp22.000
Ayam bakar: Rp22.000
Soto: Rp18.000
Bakso: Rp15.000
Sop ayam: Rp25.000
Mie tiaw: Rp15.000
Indomie kuah: Rp15.000
Indomie goreng: Rp15.000
Nasi goreng: Rp15.000
Mie nasgor: Rp15.000
”Paling favorit itu ayam cabe ijo dan ayam sambal kecombrang,” ujarnya.
Saat ini, Lastri masih mengelola angkringan seorang diri. Pengunjung biasanya membludak di malam Minggu hingga semua bangku terisi penuh. Angkringan ini juga tersedia di aplikasi GrabFood, dan Lastri kerap menerima pesanan nasi kotak untuk acara pengajian atau pertemuan komunitas.
”Pernah dapat pesanan 60 porsi sekaligus. Angkringan saya juga sering jadi tempat nongkrong komunitas di Batam,” tambahnya.
Dalam semalam, omzet yang didapat Lastri berkisar antara Rp900 ribu hingga Rp1 juta. Jika dihitung dalam sebulan, pendapatannya mencapai sekitar Rp27 juta sebelum dikurangi biaya operasional. Dalam waktu dekat, Lastri berencana merekrut karyawan dan membuka cabang baru.
”Jangan pernah takut gagal. Sepi di awal itu wajar. Tetap semangat, pasti akan ada jalannya,” pungkas Lastri. (***)
Reporter : TIA CAHYA NURANI
Editor : MUHAMMAD NUR