Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menangkap empat Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia. Mereka ditangkap polisi pada 1 Februari lalu lantaran menyelundupkan narkotika jenis sabu ke Indonesia lewat jalur Malaysia-Pontianak-Jakarta.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa menyampaikan hal itu saat diwawancarai oleh awak media pada Selasa (11/2). Menurut dia, keempat WNA itu ditangkap di tiga lokasi yang berbeda di Jakarta dan sekitarnya.
”Pertama di depan supermarket di Sunter. Dua, di depan parkiran Imelda. Yang ketiga, di Bandara Soetta (Soekarno Hatta),” terang Mukti.
Masing-masing tersangka berinisial M, L, G, dan O. Diakuinya, WN Malaysia berinisial M sempat berusaha melarikan diri. Namun demikian, yang bersangkutan berhasil ditangkap polisi bersama petugas dari Bea Cukai dan Imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Jenderal bintang satu Polri itu menyebutkan bahwa, keempat WNA berpaspor Malaysia itu kini sudah ditahan. Mereka diamankan berikut barang bukti sabu dengan berat mencapai 15 kilogram. Berdasar hasil pendalaman, keempat tersangka itu bukan pertama kali menyelundupkan sabu ke Indonesia.
”Empat kali mereka sudah bolak-balik Indonesia. Jadi, kami menangkap warga negara Malaysia. Semua barang dari Malaysia. Dan sekarang warga negara Malaysia tertangkap oleh kami,” imbuhnya.
Selain empat orang itu, Bareskrim Polri juga memburu seorang WN Malaysia lainnya. Yakni seseorang berinisial T. Menurut Mukti Juharsa, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM). Mereka berharap PDRM bisa membantu Polri menangkap T.
”Ini (empat orang yang ditangkap) bandarnya, bukan kurir. Ini yang menjual, mengendalikan, menjual juga di Jakarta. Jadi, empat warga negara Malaysia masuk ke Indonesia untuk menjual sabu di Jakarta,” imbuhnya
Lebih lanjut, Mukti menyam-paikan bahwa pihaknya juga melihat ada sindikat yang bekerja.
Sehingga empat orang WN Malaysia itu bisa empat kali keluar masuk Indonesia sambil menyelundupkan sabu. Bahkan tidak menutup ke-mungkinan mereka terkait dengan Fredy Pratama. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO