Buka konten ini
Pada hari ke-8, suasana tahun baru Imlek masih terasa bagi warga Karimun. Salah satunya, perayaan hari sembahyang dewa langit (Tian Gong) bagi warga Tionghoa Hokian. Ritual sembahyang dewa langit tersebut dilaksanakan di klenteng-klenteng maupun vihara atau rumah warga yang berada di kawasan Kota Meral maupun Karimun dan Tebing.
Sejak sore hari, Rabu (5/2), berbagai persiapan panitia vihara, klenteng maupun rumah warga telah dimulai.
Dengan memasang kembang api yang telah ditempatkan di lokasi yang sudah disediakan oleh panitia. Agustyawarman salah satu tokoh masyarakat Tionghoa Meral mengungkapkan, perayaan hari sembahyang dewa langit (Tian Gong) bagi orang Hokian.
Sembahyang dewa langit adalah salah satu perayaan penting dalam tradisi budaya Tionghoa, khususnya bagi warga Meral Kota. Perayaan ini biasanya dilakukan untuk menghormati dewa langit, yang diang-gap sebagai penguasa langit dan penjaga kehidupan.
”Sudah menjadi tradisi kami (orang Hokian), dalam menyambut sembahyang dewa langit dengan menyalakan kembang api maupun petasan. Dan tidak tertinggal, barongsai yang selalu hadir dalam kegiatan Imlek,” terangnya, Kamis (6/2).
Ia menuturkan, dalam kepercayaan orang Tionghoa, dewa langit dianggap sebagai pelin-dung umat manusia. Sehingga, warga Tionghoa menghormati dengan mempersembahkan doa serta persembahan. Dengan harapan, mendapatkan perlindungan, keberuntungan dan kelancaran hidup.
Secara umum, perayaan tersebut memiliki makna spiritual yang cukup mendalam. Dimana bagi umat Hokian kepercayaan tersebut melalui sembahyang kepada dewa langit, untuk dapatkan permohonan berkah, keselamatan dan ketentraman bagi diri mereka dan keluarga.
”Selain perayaan sembahyang dewa langit, juga untuk ajang mempererat hubungan keluar-ga dan masyarakat. Serta menjaga tradisi budaya yang sudah ada turun temurun,” ungkapnya.
Masih kata Awan, panggilan akrabnya, saat perayaan tersebut, masyarakat Meral mengadakan upacara sembahyang, main mercon, dan berdoa di rumah atau di klenteng maupun vihara. Hari sembahyang dewa langit biasanya jatuh hari ke-9 Imlek, cuma diselenggarakan malam hari ke-8 menjelang besoknya. Dan di beberapa tempat juga dirayakan dengan berbagai tradisi lokal yang khas.
“Saya juga mengucapkan terima kasih, atas terselenggaranya acara tersebut kepada masyarakat maupun pihak kepolisian setempat seperti Polres Karimun, Polsek Meral yang telah menjaga keamanan dan ketertiban proses acara sembahyang dewa langit ini,’’ ucapnya. (***)
Reporter : TRI HARYONO
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI