Buka konten ini
BANGKOK (BP) – Ambisi ganda campuran untuk menciptakan All Indonesian Semifinal kandas. Itu setelah Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil takluk dari andalan tuan rumah Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran (15-21, 13-21). Sedangkan Amri Syah-nawi/Nita Violina Marwah dibekuk pasangan Tiongkok Gao Jia Xuan/Wu Meng Ying (21-10, 10-21, 19-21) di Nimibutr Arena, Bangkok, Jumat (31/1).
Mereka gagal mengikuti jejak Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang menaklukkan Pakkapon Teeraratsakul/Phaitamas Muenwong (21-15, 21-12). Lalu, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengalahkan Ratchapol Makkasasithorn/Nattamon Laisuan (22-20, 21-14).
Bagi Dejan, keberhasilan menembus semifinal menjadi modal untuk menaikkan peringkat. Sebab, saat ini dia merasa masih butuh adaptasi. “Sejauh ini sudah menemukan ritme dan pola permainan yang kami berdua inginkan seperti apa,” ujarnya.
Berduet dengan Fadia, Dejan lebih mengingatkan partner untuk lebih baik di bola pertama, kedua, dan ketiganya. “Karena di ganda campuran lebih cepat dibandingkan dengan ganda putri dari hal tersebut. Kadang masih lupa, jadi saya harus mengingatkan,” ucapnya.
Fadia sendiri mengaku pola permainan melambat di game pertama dan lebih mengikuti irama lawan. “Tapi di game kedua kami lebih mempercepat permainan dan alhamdulillah bisa berhasil,” ucapnya.
Sedangkan, bagi Jafar, ini menjadi semifinal pertamanya di Super 300. “Dari awal kami terus menekan, memaksa untuk memainkan pola no lob. Karena ketika kami ajak main seperti ini mereka tidak nyaman,” katanya.
Dengan hasil ini, JanDia – sebutan Dejan/Fadia – dan JaFel – akronim Jafar/Felisha – bakal saling berhadapan. Ini membuat Indonesia dipastikan mengamankan satu tempat di final.
Jafar menyebutkan, melawan JanDia bakal sulit karena sudah sering latihan bersama. “Pasti sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lihat besok (hari ini) saja, yang penting kami menyiapkan diri sendiri dulu,” katanya.
Di sisi lain, tunggal putri Indonesia bisa saja menciptakan All Indonesian Final. Itu andai Putri Kusuma Wardani dan Komang Ayu Cahya Dewi bisa menundukkan lawannya masing-masing di semifinal nanti.
Kemarin, Putri sukses mengalahkan Pornpicha Choeikeewong (21-10, 21-14) dan Komang menundukkan Pitchamon Opatniputh (21-18, 21-17). Di babak semifinal, Putri menantang unggulan pertama asal tuan rumah Porpawee Chocuwong. Melawan Pornpawee, Putri lebih memilih nothing to lose. “Pornpawee mempunyai akurasi dan spekulasi pukulannya yang sulit ditebak, saya harus mewaspadai hal itu,” sebutnya.
Identik dengan tunggal put-ri, ganda putri juga berpeluang menciptakan final sesama wakil Indonesia setelah Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose mengandaskan perlawanan Hsu Ya Ching/Sung Yu-Hsuan (21-15, 19-21, 21-15) dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Li Hua Zhou-Luo Yi/Lui Lok Lok-Tsang Hiu Yan (21-15, 21-9). “Bersyukur bisa masuk ke semifinal di dua sektor. Besok (hari ini) harus kembali fokus, lawan pasti makin berat,” ujar Fadia. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO