Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Kenaikan harga pangan menjelang bulan Ramadan hingga Idulfit-ri sudah menjadi hal yang biasa, tak terkecuali di Kota Batam.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, mengumumkan bahwa Pemko Batam akan bekerja sama dengan Bulog dan Asosiasi Distributor Kota Batam untuk menggelar operasi pasar murah menjelang bulan puasa.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Pasar murah direncanakan digelar pada dua pekan sebelum bulan puasa, yakni antara 17 hingga 21 Februari 2025.
Pasar murah akan diselenggarakan di sembilan kecamatan di Batam, dengan fokus utama pada komoditas yang mengalami lonjakan harga signifikan.
“Kami berharap masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar,” kata Jefridin, Jumat (31/1).
Beberapa komoditas yang akan dijual di pasar murah ini antara lain cabai, bawang, beras, gula, sayur mayur, dan daging, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan menjelang bulan puasa.
“Kami berkomitmen untuk mengendalikan harga dan mencegah spekulasi harga yang dapat merugikan masyarakat,” tambahnya.
Jefridin menambahkan, meskipun kenaikan harga tidak dapat dihindari karena tingginya permintaan, pihaknya akan berusaha mengendalikan laju kenaikan harga agar tidak semakin memberatkan masyarakat, terutama menjelang bulan puasa.
Dengan melibatkan asosiasi distributor dalam penyediaan komoditas, Pemko Batam berharap pasar murah ini dapat menjadi bentuk intervensi harga yang efektif untuk menjaga kestabilan harga di pasaran, khususnya menjelang bulan Ramadan.
Sebelumnya, harga komoditas cabai di Batam masih bertahan pada level tinggi, yakni berkisar Rp100.000 per kilogram (kg). Kondisi ini membuat ibu rumah tangga hingga pedagang makanan terpaksa mengeluarkan anggaran lebih untuk membeli cabai.
Pantauan di Pasar Botania 1, Batam Center, pada Rabu (29/1), menunjukkan harga cabai belum mengalami penurunan signifikan. Harga cabai rawit merah atau cabai setan dijual dengan kisaran Rp95.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit hijau berkisar antara Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram, dan cabai merah besar dijual dengan harga Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram.
Fajar, salah seorang pedagang di Pasar Botania, mengungkapkan bahwa tingginya harga cabai disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari daerah penghasil, terutama akibat faktor cuaca dan gangguan distribusi.
“Stok dari pemasok memang berkurang, jadi harga masih mahal. Biasanya kalau pasokan lancar, harga cabai rawit merah bisa di bawah Rp50.000 per kilogram, tapi sekarang masih tinggi,” ujar Fajar.
Dia menambahkan bahwa kenaikan harga cabai ini berdampak pada penjualan. Banyak pelanggan yang mengurangi jumlah pembelian atau bahkan mencari alternatif lain.
“Sebelumnya ada pelanggan yang biasa beli 1 kilogram, sekarang paling banyak setengah kilogram, bahkan ada yang cuma beli seperempat kilogram,” tambahnya. (*)
Reporter : Arjuna
Editor : RATNA IRTATIK