Buka konten ini
SURABAYA (BP) – Dari Nepal, 17 orang itu datang ke Surabaya dalam beberapa gelombang. Lalu, ditempatkan di dua tempat di Kota Pahlawan dengan dokumen yang menyebutkan mereka akan bekerja di sebuah perusahaan.
Perusahaan yang disebut ternyata fiktif. Surabaya hanya menjadi tempat transit. Ke-17 warga Nepal itu akan diselundupkan ke Eropa.
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus (Kanimsus) TPI Surabaya berhasil menggagalkan upaya tindak pidana perdagangan orang ke Eropa tersebut. Petugas juga menangkap tiga tersangka yang diduga tergabung dalam sindikat internasional, salah seorang di antaranya warga negara Indonesia (WNI).
“Terungkap berkat laporan masyarakat yang kami terima pada Senin (16/12/2024) lalu,” kata Kepala Kanimsus Surabaya Ramdhani dalam rilis kasus Senin (20/1).
Peran Tersangka WNI
LT, WNI yang ikut ditangkap, diduga mendukung operasional penyelundupan dan sebagai pemberi rekomendasi. Dua tersangka lain masing-masing BBKK, warga Nepal yang berperan sebagai penyelundup utama, dan SK, warga India yang memberikan fasilitas kepada korban.
Dari hasil penyelidikan, seorang korban mengaku sudah membayar USD 5.000 (sekitar Rp81,8 juta) kepada seseorang di Nepal. Tujuannya, mereka bisa berangkat ke Eropa. “Orang Nepal yang belum diketahui identitasnya ini lalu menyerahkan ke BBKK,” ungkap Ramdhani.
BBKK dan SK lalu mengurus keberangkatan 17 korban tersebut. Mereka bakal mendapatkan bayaran penuh apabila seluruhnya sudah tiba di Eropa. Menurut dia, ada sejumlah negara tujuan penyelundupan, yakni Lithuania, Hungaria, serta Republik Ceko.
“Sementara kami sita USD 1.000 (sekitar Rp16,3 juta) dari tersangka,” ucapnya.
Mereka diamankan di dua lokasi di Surabaya, Siwalankerto dan Kendangsari. Beberapa dari mereka berada di Indonesia sejak September dan datang dalam beberapa gelombang. Modus lain yang digunakan berupa visa kunjungan yang nanti dikonversi menjadi visa kerja.
“Merupakan sindikat terstruktur. Sampai saat ini kami tetap bekerja sama dengan Interpol terkait titik penyelundupan,” terangnya.
Kanimsus Surabaya kini tengah melakukan pendalaman untuk membongkar keseluruhan sindikat penyelundupan tersebut. “Pengungkapan ini bukti sinergi semua pihak untuk menciptakan keamanan yang lebih baik,” jelasnya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO