Buka konten ini
Dengan mendaftarkan diri Anda di Harian Batam Pos, Anda akan mendapatkan akses penuh ke seluruh konten.
Tumpukan sampah di beberapa lokasi di Pulau Karimun akhirnya mulai diatasi secara bertahap selama dua hari. Seperti di Pasar Puan Maimun, Pekuburan Bukit Tiung dan di Telaga Harapan, Kecamatan Karimun, Kamis (6/2) sudah mulai bersih dengan tumpukan sampah. Hal ini setelah kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan Pengusahaan (BP) Kawasan FTZ Karimun.
”Setelah kita rapat koordina-si, akhirnya saya minta kepada Dinas PUPR dan BP Kawasan FTZ Karimun untuk turun ta-ngan saling berkolaborasi de-ngan DLH untuk mengangkut tumpukan sampah yang sudah berhari-hari tidak dapat diangkut ke TPA Sememal disebabkan kendala administrasi. Yakni, pe-ngelolaan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sememal harus melalui proses lelang,” ujar Bupati Karimun, Aunur Rafiq kepada Batam Pos.
Setelah semua pihak setuju, lanjutnya, mulai subuh tadi (Kamis, red) pekerjaan pem bersihan sudah dilakukan dengan menurunkan satu unit alat berat ke lokasi tumpukan sampah. Memang, ada beberapa lokasi tumpukan sampah yang tidak bisa dalam satu hari diselesaikan. Yang jelas, kolabo-rasi untuk membersihkan tumpukan sampah terus berlanjut.
”Terkait untuk pengelolaan sampah di TPA Sememal sesuai dengan aturannya harus dilelang. Khususnya, untuk penggunaan alat berat yang digunakan untuk mengolah sampah di sana. Artinya, tidak bisa dikelola langsung oleh pemerintah daerah. Untuk lebih jelasnya bisa meng-hubungi langsung Plt Kepala Dinas LH,” terang Rafiq.
Plt Kepala Dinas LH Kabupaten Karimun, Riyanta secara terpisah menyebutkan, untuk Kamis (6/2) hanya bisa melaksanakan pembersihan di tiga lokasi tempat bertumpuknya sampah. Hal ini karena memang tumpukan sampah harus diangkut berulang kali dengan alat berat dan kemudian dipindahkan ke truk pengangkut sampah dan dibuang ke TPA Sememal. ”Alhamdulillah, sudah terangkut semua sampah yang berada di tiga titik tersebut. Dengan bantuan alat berat dan 6 armada dum truk milik DLH Karimun,” terang Riyantanya, Kamis (6/2).
Untuk proses pengangkutan sendiri, membutuhkan waktu yang cukup lama mulai pagi hari diawali dari tempat kuburan Bukit Tiung, kemudian dilanjutkan ke pasar Puan Maimun dan di tanah lapang di Kelurahan Sungai Lakam Barat.
”Totalnya, ada sekitar 30 lori sampah yang diangkut. Terbanyak sampahnya ada di tanah lapang di Kelurahan Sungai Lakam Barat,’’ ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapat bantuan alat berat untuk mendorong sampah yang berada di TPA Sememal. Agar, dum truk yang mengangkut sampah bisa masuk ke dalam TPA.
”Insyallah, hari ini (Jumat) akan dilanjutkan proses peng-angkutan sampah kembali untuk dienam titik. Direncana-kan, lokasinya ada di SMA 1, Indo Foodsal, E Cotel Coastal Area, pasar bukit tembak, pesantren Sungai Raya dan Simpang Mutiara,’’ tuturnya.
Dengan demikian, lanjut Riyanta lagi proses pengangkutan sampah di tempat penampu-ngan sementara mudah-mudahan sudah selesai diatasi dalam dua hari ini. Namun, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar membuang sampah pada kontainer yang telah disediakan.
”Saya menghimbau kepada masyarakat, kalau kontainernya kosong ya tolonglah buang sampah dalam kontainernya,’’ pesannya.
Terkait dengan pengelolaan sampah di TPA Sememal, kata Riyanta, memang harus dilelang. Khususnya, penggunaan alat berat di TPA Semamal harus dilakukan oleh pihak ketiga. Dan, saat ini proses lelang sedang disiapkan. Untuk lelangnya sendiri sesuai dengan aturan harus menggunakan e-catalog atau katalok elektronik.
Menyinggung tentang keter-lambatan dalam pengangkutan sampah, Riyanta menyebutkan
bahwa truk yang bisa digunakan hanya empat unit. ”Jumlah truk untuk angkut sampah ada 6. Yang bisa dioperasikan hanya 4 unit. Yang dua unit sedang diperbaiki di bengkel TPA Sememal. Apalagi, penggunaan alat berat harus dikelola pihak ketiga dan kegiatannya belum dilelang,” paparnya. (***)
Reporter : TRI HARYONO / Sandi Pramosinto
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI