Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Sejumlah anak di Batam dalam beberapa waktu ini terungkap kerap terlibat dalam beberapa kasus tindak pidana. Beberapa di antaranya seperti pembunuhan, penjambretan, hingga pencurian.
Psikolog, Irfan Aulia, mengatakan bahwa faktor terbesar anak berbuat tindak pidana yaitu karena dipengaruhi lingkungan.
“Dorongan dan stimulus dari lingkungan yang kemungkinan paling punya pengaruh,” ujarnya, Minggu (2/2).
Kemudian, faktor lainnya disebabkan tidak adanya hukuman tegas terhadap pelaku anak. Sehingga, anak-anak tidak takut untuk berbuat tindak pidana. “Pelaku anak di media tidak ditindak dengan tegas. Sehingga jadi mudah untuk berbuat,” katanya.
Sekretaris LPA Batam, Erry Syahrial, mengatakan bahwa kasus anak bermasalah dengan hukum setiap tahunnya meningkat. Bahkan, saat ini anak-anak lebih nekat berbuat kejahatan di luar lingkungannya. “Kalau memang anak melakukan tindak pidana berat, penegakan hukum harus jalan sesuai aturan. Sebagai anak dapatkan haknya, dan dijamin pendidikan,” ujarnya.
Menurut Erry, saat ini orangtua maupun guru harus lebih ketat mengawasi anak-anak. Serta, melakukan pencegahan dengan memilah pergaulan anak. “Polisi kita harap juga sering lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Anak-anak ini melihat peluang, jadi harus kita cegah,” tutupnya.
Sebelumnya, kasus anak terlibat hukum terjadi dan harus menjadi perhatian banyak pihak. Awal Januari lalu, terjadi kasus pembunuhan terhadap Fabio Muchamat Yusuf yang dilakukan oleh OP, 16, dan RE, 16, di wilayah Kabil, Nongsa. Jasad korban dibuang di telaga di dekat kantor Kecamatan Nongsa. Pelaku dan korban baru saling kenal selama 5 hari.
Pada pekan lalu, tiga pelajar SMA di Tanjungsengkuang, Batuampar, menjambret pengendara motor di dekat kawasan Baloi Kolam, Lubukbaja. Polisi berhasil meringkus ketiganya.
Kemudian, seorang remaja berusia 17 tahun juga kedapatan mencuri beras di wilayah Bengkong. Mirisnya, anak tersebut baru keluar dari penjara, setelah beberapa bulan sebelumnya kedapatan mencuri rokok. (*)
Reporter : YOFI YUHENDRI
Editor : RATNA IRTATIK