Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Sebuah insiden tak biasa terjadi di Jalan Diponegoro, Sei Temiang, Sekupang, Jumat (31/1). Sebuah truk pengangkut air dengan nomor polisi BP 9073 DY terperosok dua kali di lokasi yang sama, tepatnya di bekas galian pipa air di depan Hutan Mata Kucing, Sekupang.
Sopir truk, Edi, menceritakan bagaimana truk yang dikemudikannya terjebak untuk pertama kali di bekas galian pipa yang tampak kokoh namun tidak mampu menahan berat kendaraan. Setelah berjuang keras dan mendapatkan bantuan dari truk lain, truk tersebut berhasil dikeluarkan dari jebakan pertama. Namun, nasib sial kembali menimpanya saat ia melanjutkan perjalanan. Truk terperosok lagi ke dalam lubang lain di sisi jalan yang sebelumnya tampak aman.
“Saya sempat lega setelah bisa keluar dari lubang pertama, tapi ternyata jalannya masih labil, jadi terperosok lagi,” katanya, kemarin.
Kejadian bermula ketika Edi selesai mengisi air di salah satu titik dan berniat keluar menuju jalan utama. Ia tidak menyangka jika tanah bekas galian pipa yang tampak cukup kuat ternyata rapuh. Begitu ban belakang truk menyentuh area tersebut, kendaraan langsung terperosok dan bagian depan terangkat. Akibatnya, truk tersebut terhenti dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Setelah mendapatkan bantuan truk lain, kendaraan tersebut berhasil keluar. Namun, saat hendak melanjutkan perjalanan, truk kembali terperosok ke dalam lubang lain yang lebih dalam.
Insiden ini segera menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas. Beberapa pengendara berhenti untuk menyaksikan kejadian tersebut, sementara yang lainnya melontarkan keluhan tentang kondisi jalan yang labil.
Seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan pengendara, terutama kendaraan berat yang kerap melewati jalan tersebut.
“Sebelumnya juga ada kendaraan yang susah lewat sini karena tanahnya labil,” ujar salah satu warga yang berada di lokasi kejadian.
Kondisi jalan yang tidak stabil akibat bekas galian pipa ini memang telah menjadi masalah yang cukup lama. Masyarakat sekitar berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk memperbaiki dan menstabilkan permukaan jalan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK