Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tujuannya, UMKM dapat bersaing di pasar internasional.
Menteri BUMN Erick Thohir melihat potensi sinergi Kementerian BUMN dengan Kemendag agar UMKM bisa go international. Hal itu selaras dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya membangun kemandirian ekonomi nasional. Salah satunya dengan memberdayakan sektor UMKM.
“Salah satu peran utama BUMN adalah mendukung ekonomi kerakyatan, termasuk memberikan dukungan strategis kepada UMKM,” ucap Erick akhir pekan lalu.
Kementerian BUMN telah mengambil langkah konkret melalui pengembangan Platform PaDi UMKM yang memberikan akses bagi pelaku UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN. Pada 2024, platform itu telah mencatat 54 ribu seller dengan total nilai transaksi mencapai Rp 58 triliun.
“Fitur ekspor yang tersedia di PaDi UMKM memungkinkan pembeli luar negeri untuk memesan langsung produk UMKM. Seperti keberhasilan produsen madu murni yang berhasil menembus pasar Thailand,” tambah Erick.
Selain itu, sinergi itu didukung peran aktif bank BUMN. Erick menyampaikan, BNI secara rutin mengadakan pelatihan bulanan untuk UMKM. Mulai pelatihan finansial hingga pengenalan produk perbankan serta menyediakan produk pembiayaan khusus yang mempermudah akses bagi diaspora dan pelaku usaha ekspor. BNI juga aktif mempromosikan produk UMKM melalui pameran internasional didukung oleh jaringan globalnya di delapan negara.
Sementara itu, lanjut Erick, BRI terus mendukung sektor mikro dengan menginisiasi acara besar seperti UMKM Expo 2025 yang menargetkan 50 ribu pengunjung. Acara itu dirancang untuk memperluas akses pasar melalui expo, bazaar, business matching, dan peluang kolaborasi. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO