Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2024 mencapai Rp1.714,2 triliun. Itu setara dengan 103,9 persen dari target yang ditetapkan pada tahun 2024 sebesar Rp1.650 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyebut capaian investasi di sepanjang 2024 itu juga mencapai 138,3 persen dari target rencana strategis (renstra), yakni Rp1.239,3 triliun.
“Total realisasi investasi whole year di 2024 sebesar Rp1.714,2 triliun. Target yang diberikan kepada kami itu tercapai. Kalau bicara target bapak presiden kala itu, renstra apalagi,” kata Rosan dalam konferensi pers pencapaian kinerja investasi di Jakarta, Jumat (31/1).
Lebih lanjut, Rosan membeberkan bahwa dari total investasi yang sudah masuk ke tanah air, sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 2.456.130. Angka tersebut meningkat 34,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Sementara itu, dari sebaran investasi, tercatat bahwa investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp895,4 triliun atau 52,2 persen. Sementara investasi di Pulau Jawa sebesar Rp818,8 triliun atau 47,8 persen.
Dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA), tercatat realisasi investasi sebesar Rp900,2 triliun atau 52,5 persen. “Realisasi tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp814 triliun atau 47,5 persen,” jelasnya.
Singapura menjadi investor asing terbesar dengan nilai USD 20,1 miliar atau setara Rp327 triliun (kurs Rp 16.300). Disusul Hong Kong di posisi kedua dengan nilai USD 8,2 miliar atau Rp133,66 triliun. Mengekor di belakangnya, ada Tiongkok dengan nilai investasi USD 8,1 miliar.
“Kemudian Malaysia USD 4,2 miliar dan Amerika Serikat (AS) dengan nilai USD 3,7 miliar atau Rp 60,31 triliun,” imbuhnya. (*)
Reporter : JP Group
Editor : gustia benny