Buka konten ini
JOHOR (BP) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membawa 18 pelaku industri pariwisata untuk berpartisipasi dan mempromosikan pariwisata Indonesia melalui Travel Exchange (Travex) 2025 yang berlangsung di Johor Bahru, Malaysia.
Tarvex 2025 yang diselenggerakan bersama dengan Asean Tourism Forum (ATF) 2025 diselenggarakan pada 15-120 Januari 2025. Menghadirkan 323 pembeli dari 42 negara, dan 100 perwakilan media internasional dari 35 negara peserta. Termasuk dari Indonesia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan sebagai forum bisnis bagi para pelaku usaha pariwisata antara negara ASEAN, Travex menjadi kesempatan baik bagi Indonesia untuk meningkatkan ragam promosi pariwisata Indonesia di mancanegara.
“Bursa pariwisata ini diharapkan dapat menjadi sarana transfer knowledge atau tourism update yang bermanfaat bagi kemajuan industri pariwisata, sekaligus menjadi ruang bagi pelaku industri pariwisata untuk menarik pasar internasional yang dalam hal ini pasar ASEAN,” kata Made di sela-sela acara Travex, Rabu (15/1).
Pasar ASEAN sampai saat ini masih sangat potensial untuk dioptimalkan. Tercatat jumlah kedatangan wisatawan dari negara-negara ASEAN dalam sebelas bulan pada 2024 mencapai 4.303.773 wisatawan.
Melihat jumlah tersebut, partisipasi Indonesia di ajang Travex ATF 2025 menjadi upaya strategis dalam mewujudkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2025 sebanyak 14,6 juta-16 juta kunjungan.
Indonesia menjadi salah satu negara ASEAN yang rutin mengikuti ATF 2025. Membawa kampanye Wonderful Indonesia, Kementerian Pariwisata membawa seluruh mitra untuk menawarkan destinasi wisata yang ada di Tanah Air ke seluruh dunia. Termasuk agen travel dan asosiasi dari Batam turut hadir selama penyelenggaraan.
”Wonderful Indonesia yang diampu oleh Kementerian Panwisata itu selalu hadir di Travex untuk ATF. Jadi, kami merasa ASEAN ini sebagai sebuah wilayah yang sangat dipandang, Indonesia juga sekarang ini lagi naik daun,” kata Ni Made Ayu Marthini.
Ni Made mengatakan bahwa alasan pariwisata ASEAN selalu diminati turin mancanegara karena selalu muncul hal baru. Hal tersebut juga terjadi di Indonesia yang membuat turis penasaran.
Travex menjadi salah satu agenda utama dari ajang ASEAN Tourism Forum (ATF). Melalui Travex, para peserta yang terdiri dari ASEAN NTOs, ASEAN Tourism Industries, TA/TO, Airlines, Hoteliers, F&B Companies, Themed Atrtractions, dan lainnya diberikan ruang pertemuan dalam konsep buyers dengan seller melalui sistem PSA (pra-schedule appoinment).
Travex kali ini, Kemenpar memfasilitasi pengadaan paviliun Wonderful Indonesia bertemakan Rumah Joglo yang diisi oleh 18 pelaku industri yang berasal dari DMO, DMC, TA/TO, dan representatif perhotelan atau hospitality mewakili Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat.
Selain sesi business to business (B2B), Paviliun Wonderful Indonesia menyediakan sejumlah layanan yang dapat diakses oleh para pengunjung mulai dari layanan informasi pariwisata, mini survei dan kuesioner, serta menyediakan ragam kopi khas Indonesia.
“Kita harapkan potensi transaksi business to business di Paviliun Wonderful Indonesia selama Travex 2025 dapat mencapai Rp68 miliar,” kata Made.
Diketahui, terdapat 221 booth yang menjajakan destinasi wisata dan juga penginapan kepada lebih dari 300 buyers dari 32 negara. Ini diharapkan dapat meningkatkan periwisata di seluruh negara ASEAN. (***)
Reporter : AHMADI SULTAN
Editor : MUHAMMAD NUR