Buka konten ini

KAMBOJA akan mendeportasi 59 warga negara Korea Selatan yang terlibat dalam jaringan penipuan daring lintas negara pada Jumat (17/10). Dilansir dari channelnewsasia.com, langkah ini diambil setelah pemerintah Seoul mengirim tim khusus untuk menyelidiki nasib warganya yang menjadi korban maupun pelaku di pusat-pusat scam di Kamboja.
“Pihak berwenang berencana mendeportasi 59 warga Korea Selatan yang telah diselamatkan oleh otoritas Kamboja atau ditahan karena kejahatan lain, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Korea Selatan,” demikian pernyataan Kepolisian Nasional Kamboja, Kamis (16/10).
Pemerintah Korea Selatan sebelumnya melarang warganya bepergian ke sejumlah wilayah di Kamboja. Larangan itu disertai pengiriman tim investigasi untuk menelusuri kasus penipuan lowongan kerja palsu dan pusat scam yang kerap menjebak warga asing, termasuk warga Korea Selatan.
Seoul memperkirakan sekitar 1.000 warganya menjadi bagian dari sekitar 200 ribu orang yang bekerja di jaringan penipuan daring di Kamboja. Sebagian di antaranya bahkan dipaksa di bawah ancaman kekerasan untuk menjalankan modus “pig butchering” — skema penipuan investasi kripto yang menguras dana korban setelah memanipulasi kepercayaan mereka selama berbulan-bulan.
Kelompok kejahatan terorganisasi di balik operasi ini menargetkan korban dari berbagai negara dan menimbulkan kerugian hingga miliaran dolar setiap tahun.
Kemarahan publik di Korea Selatan terhadap praktik ini meningkat sejak Agustus lalu, setelah seorang mahasiswa asal negeri itu dilaporkan diculik dan disiksa hingga tewas oleh sindikat scam di Kamboja.
Pemerintah Seoul menyebut sedikitnya 63 warganya telah ditahan oleh otoritas Kamboja dan berjanji akan memulangkan mereka ke tanah air secepatnya. (***)
Reporter : GALIH ADI SAPUTRO
Editor : MOHAMMAD TAHANG