Buka konten ini

PEMERINTAH telah menyuntikkan dana hingga Rp 200 triliun ke sistem perbankan nasional. Hingga awal Oktober 2025, penyerapan dana oleh himpunan bank milik Negara (Himbara) berjalan cukup efektif. Yang diharapkan mampu mengerek perekonomian jelang akhir tahun ini.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyatakan, memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025 bisa menembus 5 persen. Sedangkan pertumbuhan kredit berada di atas 8 persen. ”Kalau kita melihatnya antara 5 sampai 5,3 persen. Masih perhitungan kasar,” ucapnya di Jakarta kemarin.
Apalagi, kinerja penyerapan dana pemerintah untuk penyaluran kredit menunjukkan realisasi sangat baik. Penyerapan tersebut menunjukkan prospek pertumbuhan kredit yang menjanjikan menjelang akhir tahun.
“Artinya memang pertumbuhan kredit harusnya di bulan-bulan ke depan akan relatif lebih tinggi lagi. Apalagi di kuartal IV 2025 ketika akselerasi belanja pemerintah juga makin tinggi,” katanya.
Pada kuartal terakhir, lanjut dia, setiap tahun secara historis menunjukkan pola pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Hal itu seiring meningkatnya konsumsi domestik selama musim liburan Natal dan tahun baru (Nataru).
“Sudah mulai ada kebutuhan untuk kredit modal kerja serta belanja pemerintah pusat maupun daerah relatif lebih cepat,” ujarnya.
Meskipun demikian, pria yang akrab disapa Asmo itu menyoroti masih lemahnya permintaan domestik. Tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) September 2025 berada di level 115 yang lebih rendah dibanding Agustus di posisi 117,2.
“Harus diakui itu bahwa permintaan yang masih relatif rendah harus mendapat boosting juga support melalui belanja pemerintah,” pungkasnya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GUSTIA BENNY