Inovasi AI Memacu Lonjakan Permintaan Ponsel Pintar Kelas Atas

NEW YORK (BP) – Di saat kondisi ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian dan tensi tarif perdagangan, permintaan terhadap ponsel pintar kelas atas malah melonjak. Data International Data Corporation (IDC) pada Senin (13/10) menunjukkan, permintaan ponsel pintar kelas atas pada kuartal III 2025 naik 2,6 persen menjadi 322,7 juta unit.

Seperti dilansir Reuters Selasa (14/10), meningkatnya permintaan terhadap ponsel premium tersebut karena inovasi fitur akal imitasi (AI). Ditambah strategi penawaran tukar tambah yang semakin kompetitif dan dianggap rasional oleh konsumen.

Tren Positif
Tren ini menandai arah positif industri yang sebelumnya sempat melambat akibat pandemi dan tekanan makroekonomi. ”Industri smartphone terus menunjukkan peningkatan yang solid. Sebuah capaian luar biasa mengingat kondisi ekonomi yang masih tidak menentu serta dinamika tarif yang fluktuatif,” kata Nabila Popal, direktur riset senior untuk perangkat klien global di IDC.

Persaingan Apple dan Samsung
Popal menambahkan, permintaan terhadap lini iPhone 17 terbaru dari Apple sangat kuat dengan jumlah pemesanan awal melampaui generasi sebelumnya.

Sementara itu, Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 milik Samsung mencatat kinerja terbaik di antara seluruh model lipat terdahulu sekaligus menciptakan momentum baru bagi segmen ponsel lipat.

Dari sisi performa, Samsung mempertahankan posisi teratas dengan 61,4 juta unit pengiriman pada kuartal ini. Sementara itu, Apple mencatat pertumbuhan hampir 3 persen dengan 58,6 juta unit, menandai rekor tertinggi perusahaan untuk periode Juli–September.
Menuju ”Lebih Cerdas”

Di tengah kompetisi global yang semakin ketat, raksasa teknologi seperti Apple, Samsung, Huawei, dan sejumlah produsen asal Tiongkok dituntut menghadirkan inovasi yang bukan sekadar ponsel pintar.

Melainkan menuju era perangkat yang “lebih cerdas” dan adaptif terhadap kebiasaan pengguna. Antara lain dari peningkatan kualitas kamera cerdas hingga pengembangan ekosistem digital yang semakin terintegrasi. (*)

Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO