Buka konten ini

SEKUPANG (BP) – Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kota Batam terus dilakukan melalui penerapan sistem pembelajaran berbasis digital. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam memastikan, hingga awal Oktober 2025, lebih dari 50 persen sekolah di Batam telah menerima bantuan Smart TV atau Interactive Flat Panel (IFP) dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Yusal, mengatakan program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk mendukung digitalisasi pendidikan di seluruh Indonesia.
“Untuk Kota Batam, realisasi distribusi perangkat Smart TV sudah di atas 50 persen. Mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP), baik negeri maupun swasta, sudah banyak yang menerima,” ujar Yusal, awal pekan lalu.
Menurutnya, perangkat yang diberikan bukan hanya berupa televisi pintar semata. Setiap sekolah juga mendapatkan perlengkapan tambahan dan pendampingan teknis agar guru dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam proses belajar mengajar.
“Selain Smart TV, sekolah juga menerima perlengkapan pendukung dan pelatihan teknis. Jadi, guru dan tenaga kependidikan bisa langsung memanfaatkan perangkat ini untuk mendukung pembelajaran di kelas,” jelasnya.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 170 sekolah dasar, 130 sekolah menengah pertama, dan lebih dari 100 taman kanak-kanak di Batam telah menerima bantuan tersebut. “Kalau tidak ada kendala, targetnya bulan ini seluruh perangkat sudah selesai didistribusikan ke sekolah penerima,” tambah Yusal.
Ia menjelaskan, keberadaan perangkat digital ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Guru dapat menampilkan materi ajar secara visual dan interaktif, memutar video pembelajaran, hingga mengakses konten dari platform Merdeka Mengajar yang telah terintegrasi secara nasional.
“Teknologi ini membantu guru dan siswa berinteraksi lebih menarik dan efisien. Anak-anak juga lebih antusias belajar karena materi bisa divisualisasikan langsung lewat layar besar,” ucapnya.
Selain memperkuat literasi digital, keberadaan Smart TV juga menjadi bagian dari upaya menyiapkan sekolah di Batam menghadapi era pembelajaran abad ke-21 yang menuntut adaptasi teknologi.
“Transformasi pendidikan ini sudah tidak bisa dihindari. Dengan adanya fasilitas digital, kami ingin semua sekolah di Batam memiliki akses teknologi pembelajaran yang setara,” kata Yusal.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebelumnya telah meluncurkan program distribusi 330 ribu unit Smart TV untuk sekolah di seluruh Indonesia. Bantuan ini menyasar satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK dengan tujuan memperluas akses pembelajaran digital di daerah.
Program tersebut menjadi bagian dari strategi transformasi digital bidang pendidikan untuk memperkuat pelaksanaan Kurikulum Merdeka, memperkaya sumber belajar, serta mendorong pemerataan kualitas pendidikan nasional.
“Prinsipnya, semua sekolah di Batam diharapkan bisa mendapatkan perangkat ini, baik negeri maupun swasta. Jangan sampai ada yang tertinggal, karena digitalisasi penting bagi peningkatan mutu pembelajaran,” tegas Yusal.
Disdik Batam juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pihak penyedia agar proses distribusi berjalan lancar dan tepat waktu.
“Kami memastikan perangkat yang diterima sekolah benar-benar bisa dimanfaatkan secara optimal,” katanya.
Dengan tersedianya perangkat Smart TV ini, Disdik berharap kegiatan belajar di Batam semakin interaktif, efektif, dan menyenangkan. Transformasi ini menjadi langkah penting menjadikan Batam sebagai salah satu kota unggul dalam implementasi pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. (***)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : Ratna Irtatik