Selasa, 18 November 2025

Silakan berlangganan untuk bisa membaca keseluruhan berita di Harian Batam Pos.

Baca Juga

Hadir Sesekali hingga Mulai Tertutup

JAKARTA (BP) – Sebuah hubungan yang indah sering dimulai dengan kehangatan, perhatian tanpa henti, dan janji-janji manis yang membuat dua orang merasa begitu dekat. Namun, seiring waktu, dinamika bisa berubah.

Ada fase di mana sesuatu yang dulu penuh gairah menjadi terasa hambar, perhatian yang dulu melimpah mulai menipis, dan cinta yang dulu dibalut keintiman bertransformasi menjadi rutinitas.

Psikologi hubungan sering menyoroti bahwa perubahan perasaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan ditandai dengan sinyal-sinyal kecil yang muncul dalam keseharian.
Pria, meski tidak selalu ekspresif, sebenarnya meninggalkan jejak emosional melalui sikap dan perilaku mereka.

Jika perasaan mereka mulai memudar, tanda-tandanya jarang diungkapkan dengan kata-kata langsung, melainkan hadir dalam interaksi sehari-hari, dari cara mereka merespons pesan, mengatur waktu, hingga bahasa tubuh yang tidak lagi sama.

Menyadari tanda-tanda ini bukan berarti mencari-cari kesalahan, melainkan memahami dinamika relasi yang mungkin sedang bergeser.
Dilansir dari Geediting, inilah sepuluh perubahan sikap yang menurut psikologi, dapat menjadi pertanda bahwa perasaan seorang pria mulai berkurang.

1. Kehadirannya Hanya Sesekali
Awalnya, ia selalu berusaha hadir kapan pun Anda butuh, tetapi kini kehadirannya menjadi selektif. Ia memilih waktu yang menurutnya nyaman, dan di luar itu, ia tampak sulit dijangkau.
Tidak selalu karena sibuk, melainkan karena prioritasnya sudah tidak lagi sama seperti dulu.

2. Obrolan Hanya Tentang Hal Teknis

Percakapan yang dulu penuh cerita dan tawa kini menyusut menjadi logistik semata: tentang jadwal, janji temu, atau sekadar “lagi di mana?”
Nuansa emosional dalam komunikasi hilang, seakan interaksi berubah menjadi formalitas belaka.

3. Kebutuhan Anda Dianggap Berlebihan
Jika sebelumnya ia dengan senang hati memenuhi kebutuhan emosional Anda, kini responnya berbeda.
Perhatian kecil yang Anda harapkan dianggap terlalu merepotkan. Ia mulai mengirimkan sinyal bahwa kebutuhan Anda terasa “terlalu banyak” baginya.

4. Masa Depan Tidak Lagi Dibicarakan Jelas
Dulu ia sering menyebut rencana bersama, seperti liburan, impian tinggal di suatu tempat, atau sekadar hal-hal kecil tentang kehidupan kalian kelak.
Namun, kini bahasanya kabur. Kata-kata seperti nanti “ atau lihat saja menggantikan detail yang dulu penuh semangat.

5. Kehangatan Berganti dengan Iritasi Kecil
Hal-hal sederhana yang dulu membuatnya tersenyum kini justru memicu rasa jengkel.
Senyum hangat berubah menjadi komentar pendek, bahkan tatapan yang terasa dingin. Iritasi kecil menggantikan keakraban yang dulu menenangkan.

6. Tidak Lagi Memulai Rencana Bersama
Dulu ia yang sering mengajak menonton, makan bersama, atau sekadar jalan sore. Sekarang, semua inisiatif seakan ada di tangan Anda.
Dan bukan karena kelelahan atau keterbatasan energi, melainkan karena waktu bersamamu tidak lagi menjadi prioritas yang akan ia perjuangkan.

7. Tidak Lagi Terbuka Secara Emosional
Pria yang merasa dekat biasanya tidak ragu berbagi cerita, baik tentang pekerjaan, mimpi, maupun keresahan. Namun ketika perasaan memudar, ia mulai menutup diri. Percakapan menjadi dangkal, dan kedalaman emosional perlahan mengering.

8. Kehadiran Fisik yang Hampa
Bukan hanya tentang sentuhan, tetapi juga rasa “dipilih” melalui bahasa tubuh. Pelukan terasa lebih singkat, genggaman tangan tidak lagi hangat, bahkan tatapan mata kehilangan makna. Tubuh Anda berhenti merasa benar-benar diinginkan.

9. Lebih Sering Menutup Diri Seiring Waktu
Alih-alih semakin terbuka, ia justru semakin tertutup. Ada jarak emosional yang makin terasa, seolah tembok tak kasatmata mulai dibangun.
Anda merasakan kebisuan yang bukan karena kenyamanan, tetapi karena keterputusan.

10. Hilangnya Rasa
Aman di Hati Anda
Kemudian yang paling terasa bukan hanya perubahan perilaku, melainkan suasana hati yang ditinggalkan.

Jika dulu bersamanya memberi rasa aman dan diterima sepenuhnya, kini Anda justru sering diliputi keraguan, kecemasan, dan ketidakpastian. Secara psikologis, ini tanda bahwa fondasi emosional sudah melemah. (***)

Reporter : JP GROUP
Editor : ALFIAN LUMBAN GAOL