Buka konten ini

BATAM (BP) – Setelah mendapat mandat besar dari pemerintah pusat, Badan Pengusahaan (BP) Batam kini tampil dengan wajah baru. Lembaga ini terus bersolek usai dapat amanah dari Presiden Prabowo, untuk menjadi daerah yang ikut menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Beberapa hak pengelolaan perizinan di kementerian diberikan ke BP Batam, demi mempercepat pelayanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Batam hingga menembus 9 persen.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengatakan, optimis hal itu bakal bisa tercapai.
”Sebagaimana kita pahami, BP Batam didesain sebagai entitas strategis berskala besar. Kami menangani sektor industri, perdagangan, pariwisata, alih kapal, dan logistik,” kata Amsakar.
Menurut Amsakar, penguatan ekonomi Batam kini berfokus pada optimalisasi potensi daerah, terutama di bidang perhubungan darat, laut, dan udara.
“Kami terus menyiapkan infrastruktur, memudahkan perizinan, serta mengintegrasikannya di Mal Pelayanan Publik (MPP),” ujarnya.
Momentum besar datang ketika pemerintah menerbitkan PP Nomor 25 Tahun 2025 dan PP Nomor 28 Tahun 2025, yang memberikan kewenangan pengelolaan 2.416 perizinan dan non-perizinan dari 16 sektor kepada BP Batam.
”Ini bentuk dukungan nyata Presiden Prabowo Subianto kepada BP Batam,” ujar Amsakar.
Dengan kewenangan itu, BP Batam kini menjadi simpul strategis pelayanan perizinan. Setiap proses izin yang sebelumnya berada di 16 lembaga berbeda, kini berada di bawah satu koordinasi BP Batam, agar investor tak lagi dipusingkan dengan birokrasi panjang.
Tren pertumbuhan ekonomi Batam pun menunjukkan hasil positif. Angkanya tercatat lebih tinggi dibanding rata-rata nasional maupun Kepri.
”Ke depan, target kami naik ke 9 persen, agar kontribusi Batam terhadap ekonomi nasional semakin besar,” ucapnya.
Amsakar memgaku, sudah menyiapkan masterplan pengembangan kawasan terpadu. Setidaknya ada beberapa fokus utama, pengembangan Pelabuhan Batamcenter, Harbourbay hingga Sekupang, serta peningkatan akses jalan di sekitar Bandara Nongsa dan Batamcenter.
“Kami ingin menciptakan epicentrum baru ekonomi Batam,” ucapnya.
Menurutnya, kemajuan Batam akan sangat ditentukan oleh optimisme dan kesiapan infrastruktur. “Konektivitas darat, laut, dan udara menjadi kunci pengembangan ekonomi Batam. Dan kami sudah berada di jalur yang tepat,” ujar Amsakar.
Salah satu bentuk nyata pembenahan adalah kedatangan STS crane di Pelabuhan Batuampar. Teknologi ini mempercepat bongkar muat barang dan menandai langkah menuju pelabuhan berteknologi modern.
Letak Batam yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia menjadi nilai tambah tersendiri.
“Arus pengunjung meningkat. Ini bukti Batam makin berkembang dan infrastrukturnya terus tumbuh pesat,” kata Amsakar.
Peningkatan kapasitas jalan utama dan kawasan bisnis pun menjadi bagian dari strategi jangka panjang. BP Batam bertekad memperkuat daya saing logistik dan menjadikan kota ini sebagai simpul perdagangan jasa unggulan.
Namun, Amsakar mengatakan, pembangunan tidak cukup hanya dengan infrastruktur fisik. “Percepatan investasi dimulai dari kemudahan perizinan dan menciptakan iklim yang kondusif,” ujarnya.
Sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ), Batam tidak memiliki sumber daya alam unggulan. Karena itu, strategi utamanya adalah memperkuat sektor jasa dan perdagangan. “Kami sudah bangun lima STS, ditargetkan jadi sebelas. Bandara juga kami tata menjadi hub kargo internasional,” ujarnya.
Program prioritas BP Batam kini terintegrasi dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Konektivitas darat, laut, dan udara diharapkan menjadi pondasi kokoh bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Sementara itu, Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra, menambahkan, sistem pelayanan perizinan kini sepenuhnya digital dan bisa dipantau secara real-time. “Kami pasang monitor di ruang verifikator, lengkap dengan TV yang menampilkan 163 perizinan yang sedang diproses,” ucapnya.
Dari layar itu, pimpinan hingga para deputi dapat melihat langsung kendala yang muncul di lapangan. “Monitoring ini kami buat agar investor tahu sejauh mana izin mereka berjalan. Transparan dan bisa diawasi,” kata Li.
Sejak peralihan kewenangan tahap pertama pada Juni dan tahap kedua pada Agustus, seluruh sistem perizinan sudah efektif berjalan di bawah kendali BP Batam. “Presiden ingin proses ini berjalan cepat dan pasti. Kami pastikan Batam siap menjawab tantangan itu,” tuturnya.
Dengan wajah baru yang lebih efisien, transparan, dan terintegrasi, BP Batam kini siap menapak fase baru pembangunan ekonomi. Kota industri ini kembali bersolek, menatap masa depan dengan semangat baru, tentunya untuk menuju pertumbuhan ekonomi 9 persen. (*)
Reporter : FISKA JUANDA
Editor : M. NUR