Buka konten ini
Striker incaran Persebaya Surabaya untuk Liga 1 Indonesia 2025/2026, Jurgen Locadia, mengungkap pengalaman kelam dalam karier sepak bolanya. Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda bersama Bart Hinke dari NRC, ia secara blak-blakan menceritakan insiden rasisme yang pernah ia alami.
“Saya dipanggil monyet. Saya juga dapat pesan seperti ‘pengidap kanker’, ‘negro pengidap kanker’, dan banyak lagi,” ungkap Locadia dalam wawancara tersebut.
Kejadian memilukan itu terjadi saat Locadia masih berseragam PSV Eindhoven. Ia bahkan menyebut mendapat ratusan pesan kebencian di media sosial usai laga panas melawan Ajax Amsterdam.
Insiden itu terjadi ketika Locadia mencetak gol kemenangan 1-0 untuk PSV atas Ajax. Seusai laga, ia sempat bersitegang dengan pemain muda Ajax, Justin Kluivert, yang memicu gelombang hujatan rasis kepadanya.
“Saya hanya main bola, mencetak gol. Tapi yang saya dapat justru makian, hinaan, dan ujaran kebencian,” lanjutnya.
Karena alasan itu, Locadia tidak lagi mengelola akun media sosial pribadinya. Ia mengaku tak sanggup membaca serangan verbal yang begitu menyakitkan setiap kali membuka Instagram.
Bukan hanya lewat pesan, rasisme juga diterimanya secara langsung di stadion. Ia mencontohkan salah satu kejadian saat bertanding di kandang VVV Venlo, Stadion De Koel, pada Oktober 2017.
“Waktu itu saya sedang naik tangga menuju ruang ganti. Tiba-tiba ada yang meneriakkan ‘monyet’, ‘negro pengidap kanker’, dan hinaan lainnya,” ungkap Locadia.
Meski ia mengatakan tidak terpengaruh secara emosional, ia mengaku terkejut rasisme masih begitu nyata di sepak bola modern. Ia bahkan menyebut kejadian itu sebagai salah satu momen paling mengejutkan dalam hidupnya.
“Orang mungkin mengira kami tak bisa mendengar dari lapangan. Tapi kami dengar semuanya, bahkan yang tidak ingin kami dengar,” katanya.
Menurut Locadia, tindakan rasis itu bukan sekadar makian biasa, tapi muncul dari kebencian yang disimpan dalam diam.
Ia merasa lebih banyak orang yang memendam perasaan rasis, hanya saja tak semua berani mengungkapkan secara langsung.
Saat ini, Locadia dikenal sebagai sosok yang vokal terhadap isu sosial, meski bukan tipe orang yang suka banyak bicara. Ia bahkan akan bergabung sebagai duta kampanye anti-perundungan ‘Stop Bullying Now’ mulai tahun depan.
Nama Locadia mulai dikenal luas saat mencetak hattrick pada debutnya di tim utama PSV. Ia tumbuh di Emmen, dan bergabung ke PSV setelah menimba ilmu di akademi Willem II.
Dalam wawancara tersebut, Locadia terlihat sebagai sosok yang tenang namun tegas menyuarakan sikapnya. Ia tidak menyembunyikan luka yang dialami, tapi juga tidak membalas dengan kebencian yang sama. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI