Buka konten ini





BATAM (BP) – Awal Juli diwarnai antrean warga mengurus penyaluran sekolah anak dan pembayaran pajak kendaraan. Di sisi lain, hujan deras memicu banjir, truk tanah kembali makan korban, hingga ratusan kios dan reklame liar ditertibkan. Dinamika Kota Batam pekan ini memperlihatkan betapa padatnya persoalan dan harapan warganya.
Pendaftaran ulang dan penyaluran calon murid SMA/SMK yang tidak lolos jalur daring disambut penuh harapan di posko-posko penyaluran yang dibuka Pemprov Kepri. Salah satunya di SMAN 5 Batam, warga berbondong-bondong meminta anaknya tetap masuk sekolah negeri, meski daya tampung penuh. “Anak saya maunya di SMKN 5 karena dekat dan ada jurusan kapal,” ujar Jumali, warga Dapur 12, Batuaji.
Empat titik posko disiapkan Dinas Pendidikan Kepri untuk menampung keluhan warga dari berbagai zonasi. Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung, memastikan semua lulusan SMP akan tertampung. “Kami pastikan tak ada yang tertinggal dari sistem pendidikan formal,” tegasnya.
Di sisi lain, sejak 1 Juli, Pemprov Kepri mulai menjalankan program pemutihan pajak kendaraan hingga 15 November 2025. Ratusan warga memadati Kantor Samsat Batam untuk mengurus tunggakan. “Banyak yang menunggak lebih dari lima tahun,” kata Kepala UPT Samsat Batamcenter, Patrik Nababan.
Namun, kondisi di lapangan tak seluruhnya tenang. Hujan deras, Rabu (2/7), menyebabkan banjir di Jalan Raja Isa, Batam Center. Genangan setinggi hampir satu meter membuat kendaraan mogok, kemacetan panjang tak terhindarkan.
Kecelakaan yang melibatkan truk angkutan tanah marak terjadi dalam beberapa hari ini. Truk ini menabrak mobil, bahkan melindas pengendara motor hingga tewas.
KBO Satlantas Polresta Barelang, Ipda Yudhi Patra, mengatakan, pihaknya sudah membatasi jam operasional truk angkutan ini. Seluruh truk dilarang melintas di jalan raya pada jam sibuk.
“Pagi dan sore hari itu dilarang. Dianjurkan beroperasional malam hari saja” ujarnya, Selasa (1/7).
Selain membatasi jam operasional, kata Yudhi, pihaknya rutin mendatangi perusahaan pengepul untuk mengedukasi para sopir truk tersebut.
Untuk mengurangi potensi banjir dan kemacetan, 250 personel gabungan diturunkan menertibkan puluhan kios liar di Simpang Helm, Kamis (3/7). Proses berlangsung kondusif meski sempat ada penolakan. “Bangunan berdiri di atas saluran air dan badan jalan,” kata Kasatpol PP Batam, Imam Tohari.
Pemko Batam juga menertibkan 864 reklame ilegal sejak 27 Mei hingga akhir Juni. Sekda Batam, Jefridin Hamid, menyebut penertiban bertujuan menata kota dan menjaga estetika. “Di Batam Kota progresnya sudah 98 persen,” ungkapnya. (***)
Reporter : TIM BATAM POS
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI