Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar pertemuan hangat di Istana Konstantinovsky, Kamis (19/6). Ini menegaskan komitmen semakin erat kerja sama strategis kedua negara.
Dalam pernyataannya, Putin menyambut kehadiran Prabowo sebagai Presiden RI secara resmi, sementara Prabowo menegaskan pentingnya hubungan bilateral dan menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS. Kunjungan Prabowo dan rombongan mendapat sambutan meriah sejak Rabu (18/6) malam.
Tiba di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, pukul 17.50 waktu setempat, Prabowo disambut dengan upacara militer. Di bawah tangga pesawat, ia dijemput langsung oleh Deputi PM Rusia, Denis Manturov, dan melewati pasukan kehormatan diiringi lagu ”Indonesia Raya”.
Turut hadir dalam penyambutan adalah Senator Dagestan Ilyas Umakhanov, Dubes Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, dan Gubernur St. Petersburg Alexander Beglov. Dari pihak Indonesia tampak Mendagri Sugiono, Seskab Teddy Indra Wijaya, dan Dubes RI untuk Rusia Jose Tavares.
Puncak agenda diplomatik berlangsung Kamis (19/6) saat Prabowo diterima secara resmi oleh Putin di Istana Konstantinovsky.
Keduanya berjabat tangan hangat, membuka dialog yang menyentuh kerja sama pertahanan, energi, pertanian, hingga eksplorasi luar angkasa.
”Saya sangat senang bertemu bersama Bapak Presiden di Saint Petersburg. Kami sudah bertemu di Moskow sebelum pelantikan Bapak sebagai Presiden RI tahun lalu,” ujar Putin membuka dialog.
Putin juga menyebut sejumlah sektor kerja sama potensial antara kedua negara, termasuk pertanian, energi, eksplorasi luar angkasa, serta bidang militer dan teknis.
”Kami memiliki banyak peluang kerja sama dan masih banyak kapasitas untuk berkembang. Kami juga senang Indonesia menjadi anggota penuh BRICS, dan kami berharap Indonesia dapat memberikan kontribusi besar dalam organisasi ini,” tutur Putin.
Menanggapi hal itu, Kepala Negara menyampaikan apresiasi mendalam terhadap sambutan Rusia serta komitmen kerja sama strategis. ”Saya juga mengapresiasi Rusia yang mengirim utusan senior saat pelantikan saya sebagai Presiden RI, serta dukungan kuat terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS dalam waktu yang sangat cepat,” katanya.
Prabowo juga menyoroti intensitas interaksi antara kedua negara dalam beberapa bulan terakhir. ”Hubungan kita meningkat pesat. Saya sudah bertemu Wakil PM Denis Manturov dua kali di Jakarta dan sekali di St. Petersburg,” ucapnya.
Dia juga menyatakan Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, sudah tiga kali ke Rusia sejak dia menjabat. Dia menambahkan, kerja sama dalam kerangka Eurasian Free Trade Area juga menunjukkan progres yang sangat baik, seiring meningkatnya hubungan ekonomi kedua negara.
Setelah pertemuan bilateral, keduanya melanjutkan dialog dalam bentuk working lunch bersama delegasi masing-masing. Prabowo juga dijadwalkan menjadi pembicara pada St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, hari ini (20/6).
Dalam momen bersejarah ini, hubungan bilateral tak hanya bersifat diplomatik, tetapi juga kultural dan intelektual. Buku karya Prabowo berjudul Kepemimpinan Militer resmi diterbitkan dalam bahasa Rusia oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Buku ini diterjemahkan oleh diplomat Rusia yang fasih berbahasa Indonesia dan dikaji khusus oleh kalangan militer Rusia.
”Memoar ini ditulis Bapak Prabowo saat menjabat Menteri Pertahanan. Ini bagian dari kerja sama strategis intelektual,” ujar Wakil Direktur Akademi, Vladimir Sautov.
Saat awal menginjakkan kaki di Rusia, Prabowo menyapa diaspora Indonesia di St. Petersburg. Dia menyapa puluhan WNI, mahasiswa, hingga anak-anak diaspora. Seorang anak bernama Vladimir sempat meminta hadiah Lego, yang dijawab santai oleh Prabowo. ”Get this boy Lego. But also for your brother ya,” tutur Prabowo. (*)
Reporter : JP Group
Editor : Gustia Benny