Buka konten ini
DENPASAR (BP) – Sanar Ghanim, salah satu korban selamat dalam insiden penembakan yang terjadi di Badung, Bali, mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengenal ketiga pelaku yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh dua saksi lain, yaitu Daniela—istri Ghanim—dan Gourdeas Jazmyn, istri dari Zivan Radmanovic yang menjadi korban meninggal dunia.
Peristiwa tragis itu terjadi di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Badung, pada Sabtu dini hari (14/6). Berdasarkan keterangan saksi, baik korban selamat maupun para istri korban mengaku tidak memiliki hubungan atau pernah melihat para pelaku sebelumnya.
Sumber dari kepolisian yang dikutip Radar Bali Grup Jawa Pos mengungkapkan, ada dugaan awal bahwa para pelaku yang berasal dari Australia merupakan bagian dari jaringan pembunuh bayaran.
Ketiga tersangka yang kini ditahan oleh Polres Badung dan terancam hukuman maksimal yaitu hukuman mati, antara lain adalah Darcy Francesco Jenson (37), yang diduga menjadi otak sekaligus pelaku utama penembakan, dibantu oleh Mevlut Coskun (23) dalam proses eksekusi, serta Tupou Pasa I Midolmore (37) yang berperan sebagai pengawas dari luar vila saat kejadian.
Tak hanya dijerat kasus penembakan, ketiganya juga dikenai pasal terkait penipuan dan penggelapan kendaraan, yakni dua sepeda motor dan dua mobil yang mereka gunakan untuk melarikan diri usai kejadian. Mereka ditangkap secara terpisah pada tanggal 16 dan 17 Juni.
Penyelidikan Motif Masih Berlangsung
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombespol Ariasandy, belum memberikan penjelasan lebih jauh terkait hasil penyelidikan terbaru dari kasus ini. “Mohon bersabar, saya belum menerima laporan perkembangan terbaru,” ucapnya singkat saat dimintai keterangan.
Di tempat terpisah, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro selaku Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, menyampaikan bahwa proses penyidikan masih berjalan. Timnya bekerja sama dengan Puslabfor Polri dan ahli forensik tengah menganalisis sejumlah barang bukti, termasuk selongsong peluru, proyektil, bercak darah, martil, masker, serta kendaraan yang digunakan pelaku. Bukti tambahan juga diperoleh dari rekaman CCTV dan riwayat pergerakan para tersangka.
Menurut Djuhandhani, penyelidikan akan mengedepankan pendekatan ilmiah guna mengungkap secara jelas motif dari penembakan tersebut. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang turut membantu dalam penangkapan para pelaku. “Kami masih mendalami motif utamanya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses pengungkapan kasus ini,” ujarnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : PUTUT ARIYO TEJO