Buka konten ini
SAN FRANSISCO (BP) – Perusahaan akal imitasi (AI) milik Elon Musk, xAI, menjajaki pendanaan ekuitas USD 4,3 miliar atau sekitar Rp70 triliun (kurs USD 1 = Rp16.280). Dana tersebut digunakan untuk ekspansi besar-besaran dalam mengembangkan sistem AI lanjutan.
Langkah itu menyusul rencana penjualan utang senilai USD 5 miliar yang tengah dikoordinasikan oleh bank investasi Morgan Stanley. Sejak didirikan pada 2023 hingga awal tahun ini, xAI disebut telah berhasil mengumpulkan dana ekuitas USD 14 miliar (sekitar Rp227 triliun).
Menurut laporan Bloomberg News yang dikutip Reuters Rabu (18/6), informasi tersebut dibagikan kepada para investor potensial yang kini menjadi bagian dari strategi penggalangan dana besar xAI. Kebutuhan pendanaan yang besar disebabkan oleh tingginya biaya pelatihan dan implementasi sistem AI canggih, termasuk pengadaan perangkat keras, daya komputasi tinggi, serta kebutuhan akan tenaga ahli di tengah pasar yang sangat kompetitif. ”Pengembangan sistem AI tingkat lanjut sangat mahal,” tulis Bloomberg News.
Dana Sebelumnya Telah Terpakai
xAI yang dikenal sebagai pembuat chatbot Grok membutuhkan suntikan dana baru karena sebagian besar dana sebelumnya telah digunakan. ”Perusahaan diperkirakan akan membakar dana USD 13 miliar (Rp211 triliun) sepanjang tahun ini atau lebih dari USD 1 miliar per bulan,” tulis Bloomberg News lagi.
Menariknya, xAI diperkirakan akan menerima potongan biaya produksi sebesar USD 650 juta (sekitar Rp10,5 triliun) dari salah satu mitra manufakturnya untuk membantu menekan biaya operasional perusahaan.
Itu menunjukkan bahwa xAI tidak hanya fokus pada penggalangan dana, melainkan juga efisiensi biaya di tengah gejolak industri teknologi.
Langkah Musk dinilai sebagai bagian dari upaya untuk mengejar dominasi global di sektor teknologi AI. Dengan dana triliunan rupiah yang tengah dikumpulkan, xAI mempertegas ambisi sebagai salah satu pemimpin industri AI dunia sekaligus menantang perusahaan serupa lainnya seperti Google DeepMind, Anthropic, hingga OpenAI. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO