Buka konten ini
PASADENA (BP) – Paris Saint-Germain tidak pernah merasakan Piala Dunia Antarklub dengan format lama. Dalam format lawas, juara Liga Champions (Eropa) dan juara Copa Libertadores (Amerika Latin) otomatis tampil di semifinal. Seiring dengan format baru, PSG sebagai kampiun Eropa dan Botafogo sebagai peraih Copa Libertadores sudah berhadapan di fase grup.
Duel kedua tim dalam matchday kedua grup B Piala Dunia Antarklub 2025 tersaji di Rose Bowl, Pasadena, pagi ini (siaran langsung DAZN pukul 08.00 WIB). Dalam matchday pertama (16/6), kedua tim sama-sama menang. PSG menaklukkan Atletico Madrid 4-0, sedangkan Botafogo unggul 2-1 atas Seattle Sounders FC.
“Senang rasanya menghadapi Botafogo, klub dengan sejarah hebat. Selain itu, tim ini datang sebagai pemenang Copa Libertadores. Aku yakin bermain melawan kami akan jadi motivasi besar bagi mereka karena kami adalah juara Eropa,” kata entraineur PSG Luis Enrique seperti dilansir Le Parisien.
Lucho –sapaan akrab Luis Enrique– menganggap, beradu taktik dengan gaya sepak bola dari benua berbeda di Piala Dunia Antarklub merupakan tantangan besar baginya. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu memang pernah menghadapi River Plate saat menangani FC Barcelona dalam PD Antarklub edisi 2015. Kala itu, Barca menang 3-0 dalam final di Stadion Internasional Yokohama, Jepang.
”Kami harus bisa menunjukkan kemampuan kami yang sebenarnya di depan Botafogo,’’ ucapnya.
Yang menarik bagi PSG saat menghadapi Botafogo, ada sosok familier di klub Brasil tersebut. Pemilik Fogo –sebutan Botafogo – notabene John Textor. Pengusaha AS itu merupakan pemilik salah satu rival PSG di Ligue 1, Olympique Lyon (OL). Textor mengambil alih kepemilikan OL dari Jean-Michael Aulas pada Desember 2022.
Hanya, ketika PSG bermain di final Liga Champions (1/6), Textor turut mendukung Les Parisien sekaligus merayakan kemenangan Marquinhos dkk. Selain Textor, stri-ker Fogo Joaquin Correa pernah berada dalam atmosfer kebencian pada PSG ketika memperkuat Olympique de Marseille (OM). Dia sekali merasakan atmosfer Le Classique (laga klasik antara PSG versus OM) pada journee keenam Ligue 1 2023–2024.
Sementara itu, entrenador Botafogo Renato Paiva mengharapkan anak asuhnya meminimalkan margin error saat menghadapi PSG. Hal itu disebutnya sebagai salah satu cara supaya kompetitif. “Kami tahu PSG lebih difavoritkan. Tetapi, dalam sepak bola, status favorit bisa jadi bumerang,” tuturnya kepada Globo Esporte. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG