Buka konten ini
Anambas (BP) – Bupati Kepulauan Anambas, Hasnidar—yang akrab disapa Aneng—mendesak Pertamina untuk mengevaluasi kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi daerahnya. Ia menilai Anambas layak mendapatkan perlakuan khusus, mengingat wilayah ini merupakan salah satu daerah penghasil minyak dan gas (migas) di Tanah Air.
“Sebanyak 98 persen wilayah kami adalah lautan, dan mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya sebagai nelayan,” ujar Aneng, Kamis (19/6).
Menurut Aneng, ketersediaan BBM bersubsidi, khususnya jenis solar dan pertalite, kerap mengalami kelangkaan pada waktu-waktu tertentu. Kondisi ini, katanya, mempersulit mobilitas masyarakat, terutama kelompok nelayan yang sangat tergantung pada bahan bakar untuk melaut.
“Minimal harus ada depot BBM yang standby di Anambas. Supaya kami tidak terus-menerus bergantung pada pasokan dari Selat Lampa, Natuna,” tegasnya.
Saat ini, distribusi BBM ke Anambas masih sepenuhnya mengandalkan pasokan dari Kabupaten Natuna. Ketika cuaca ekstrem melanda, jalur distribusi terhambat dan ketersediaan BBM di Anambas pun menjadi tidak menentu.
Aneng berencana membawa persoalan ini langsung ke pihak Pertamina, baik di tingkat wilayah Sumatra maupun pusat. Ia berharap, Pertamina memberi perhatian khusus terhadap kebutuhan energi masyarakat kepulauan yang berada di wilayah terluar itu.
“Kami tidak menuntut lebih. Kami hanya ingin keadilan bagi masyarakat di daerah perbatasan,” tutupnya. (*)
Reporter : IHSAN IMADUDDIN
Editor : GALIH ADI SAPUTRO