Buka konten ini
JAKARTA (BP) – PT PLN (Persero) secara resmi mengumumkan telah mengantongi pendapatan sebesar Rp545,4 triliun sepanjang tahun 2024. Angka ini tercatat meningkat 11 persen secara tahunan (yoy) dibandingan dengan tahun sebelumnya.
Laporan kinerja ini sebagaimana disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) Tahun Buku 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu (18/6).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan, torehan positif ini tak lepas dari asistensi penuh Pemerintah yang terus mendukung setiap langkah PLN menjaga kinerja perseroan tetap agile dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik global.
”Pencapaian ini tidak bisa dilepaskan dari peran besar dan keberpihakan Pemerintah untuk mendukung PLN agar tetap kuat dan tangguh di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global,” kata Darmawan dalam keterangannya, Rabu (18/6).
Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan bahwa keberhasilan ini juga didorong oleh transformasi menyeluruh yang telah dijalankan perusahaan sejak 2020. Melalui digitalisasi proses bisnis, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran yang adaptif, PLN mampu menjaga daya saing dan kinerja keuangan secara berkelanjutan.
Sepanjang 2024, PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 terawatt hour (TWh) atau tumbuh 6,17 persen dibandingkan dengan realisasi 2023. Capaian ini juga setara 102,08 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 299,99 TWh.
Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan yang mencapai Rp353,17 triliun, meningkat dari Rp333,19 triliun pada tahun sebelumnya. ”Bahkan, pada 2024, penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, sektor bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 persen,” bebernya.
Sementara itu, Darmawan mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan tenaga listrik ini juga didukung oleh upaya penambahan aset serta konsolidasi seluruh proses bisnis PLN hingga menjadi perusahaan yang modern, inovatif dan siap beradaptasi dengan perubahan iklim bisnis global.
Berkat upaya tersebut, jumlah pelanggan tumbuh 5,88 persen dari periode sebelumnya atau sebesar 3,72 juta pelanggan. Sementara itu, dari sisi pelanggan rumah tangga, PLN terus memperluas jangkauan layanan melalui program listrik desa (Lisdes).
Bahkan, lanjut dia, upaya ini berhasil mengerek rasio elektrifikasi nasional menjadi 99,83 persen. Penambahan tersebut juga berimbas pada peningkatan penjualan listrik pelanggan rumah tangga sebesar 130,43 TWh, naik 6,62 persen.
Di sektor industri, selaras dengan target Pemerintah, PLN juga turut berkontribusi menyukseskan program hilirisasi nasional. ”Hal ini tecermin melalui penjualan tenaga listrik yang meningkat sebesar 92,28 TWh atau tumbuh 4,17 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” pungkasnya. (*)
Reporter : JP Group
Editor : Gustia Benny