Buka konten ini
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membuka kantor cabang PT Krakatau Global Trading di Batam, Senin (16/6). Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan produk baja dan bahan baku ini hadir di Kawasan Batuampar Industrial Estate, Jalan Todak Blok A Nomor 6.
Peresmian ini turut dihadiri Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad; Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kepri, Brigjen TNI Bonar Panjaitan; Wakil Ketua Umum Kadin, Andi Yuslim Patawari, serta pejabat PT Krakatau Steel.
Direktur Infrastruktur dan Operasi PT Krakatau Steel, Utomo Nugroho, mengatakan, pembukaan kantor cabang ini bertujuan untuk memperluas jangkauan produk baja di dalam negeri.
“Peresmian ini menandai babak baru, wujud komitmen kami memberikan pelayanan terbaik ke stakeholder, dan konsumen,” ujarnya.
Ia menjelaskan pemilihan pembukaan kantor cabang di Batam ini karena potensi pasarnya yang besar. Sebab, di Batam terdapat ratusan perusahaan galangan kapal dan industri lainnya.
“Batam salah satu potensi market yang luar biasa. Banyak industri shipyard, pertahun itu bisa mencapai 20 ribu ton baja,” katanya.
Utomo mengaku PT Krakatau Steel akan terus berinovasi. Sehingga perusahaan ini menghasilkan produk yang lebih berkualitas dibandingkan perusahaan lainnya, termasuk dari luar negeri.
“Kami yakin dengan teknologi dan proses bisnis kami, bisnis to bisnis kami bisa bersaing,” katanya.
Sementara Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menyambut baik kehadiran PT Krakatau Global Trading di Batam. Menurut dia, kehadiran perusahaan ini akan memutar roda perekonomian daerah.
“Akan ada serapan pekerja, pergerakan ekonomi, operasional. Pasti akan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi,” ujarnya.
Amsakar menjelaskan pembukaan cabang perusahaan ini sesuai intruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mempermudah perizinan investasi yang masuk ke Batam.
“Investasi dalam negeri maupun luar negeri. Krakatau Steel ini merek dagang dalam negeri sejak puluhan tahun lalu, dan eksis,” katanya.
Menurut Amsakar, kehadiran perusahaan ini juga dibutuh kan 135 industri perkapalan di Batam. “Semuanya butuh baja. Hanya persoalan harganya kompetitif,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Umum Kadin, Andi Yuslim Patawari berharap kehadiran perusahaan ini di Batam akan menghasilkan sinergitas antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat.
“Dengan terjadinya simbiosis mutualisme ini akan mencapai peningkatan ekenomi 8 persen secara nasional, dan mendegradasi kemiskinan 0 persen,” tutupnya. (***)
Reporter : YOFI YUHENDRI
Editor : Gustia Benny