Buka konten ini
BATUAJI (BP) – Praktik prostitusi terselubung yang diduga melibatkan anak di bawah umur kian meresahkan warga di kawasan Batuaji dan Sagulung. Aktivitas itu diduga berlangsung di hotel melati, pub, hingga kafe remang-remang yang minim pengawasan.
Kedok hiburan malam seperti karaoke dan pub disebut menjadi tameng bagi praktik tersebut. Warga menyoroti banyaknya remaja perempuan yang bekerja sebagai pemandu lagu, terutama di lokasi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.
“Ini dekat sekali dengan perumahan. Kalau dibiarkan, anak-anak gadis di sini bisa ikut-ikutan,” kata Sunardi, warga Batuaji, saat ditemui di sekitar Ruko Limanda, akhir pekan lalu.
Hal senada disampaikan Sudirman, warga Bukit Tempayan. Ia menyoroti aktivitas kafe remang-remang di kawasan Simpang Tobing hingga Aviari yang disebut kerap melibatkan remaja. “Mereka terlihat keluar masuk hotel kecil di sekitar situ. Ini sudah sangat meresahkan,” tegasnya.
Warga menilai penindakan yang dilakukan aparat selama ini belum memberi efek jera. Salah satu contohnya saat aparat Polresta Barelang menggerebek sebuah bar di Simpang Tobing dan mendapati pekerja di bawah umur. Namun, tak lama berselang, bar itu kembali beroperasi seperti biasa.
Selain itu, lokasi lain seperti pertokoan Cipta Grand City dan Tunas Regency Seibinti juga dipenuhi kafe yang masih bebas beroperasi. Keributan antar pengunjung hingga konflik antara pekerja dengan keluarga disebut kerap terjadi.
“Kalau terus dibiarkan, anak-anak sekolah bisa ikut terjerumus,” ujar Sudirman menambahkan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batam, Reza Khadafi, mengakui banyak tempat hiburan malam tersebut tak mengantongi izin resmi. “Sebagian besar hanya pakai surat rekomendasi teknis. Perlu pengawasan lintas instansi agar tak kebobolan,” jelasnya.
Namun, hingga saat ini, Satpol PP Kota Batam belum menjadikan persoalan ini sebagai prioritas. Penertiban masih fokus pada bangunan liar dan pelanggaran lainnya.
Warga berharap, di bawah kepemimpinan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra, Pemko Batam bisa lebih serius menangani persoalan prostitusi terselubung yang telah berlangsung bertahun-tahun ini. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK