Buka konten ini

TANJUNGPINANG (BP) – PT Pelni Tanjungpinang masih menunggu lampu hijau dari pemerintah daerah untuk memindahkan titik sandar KM Sabuk Nusantara 48 dari Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) ke Pelabuhan Tanjung Moco. Pemindahan ini diharapkan menjadi solusi bagi berbagai kendala operasional kapal perintis itu.
Selama ini, KM Sabuk Nusantara 48 memang rutin bersandar di Pelabuhan SBP Tanjungpinang. Namun, fungsinya terbatas, hanya menaikkan dan menurunkan penumpang. Proses bongkar muat barang, terutama sembako untuk wilayah pulau-pulau di Kepulauan Riau, terpaksa dialihkan ke Pelabuhan Sri Payung di kawasan Batu 6.
”Kapal perintis tidak hanya mengangkut penumpang, tapi juga membawa barang kebutuhan pokok. Saat kapal tiba, kami harus mencari alternatif lokasi bongkar muat,” ujar Kepala Pelni Tanjungpinang, Putra Kencana, Jumat (13/6).
Menurut Putra, kondisi ini menyulitkan operasional, apalagi KM Sabuk Nusantara sering terganjal kendala teknis seperti pasang surut air yang mempengaruhi jadwal bongkar muat. Pemindahan ke Pelabuhan Tanjung Moco diharapkan menjadi solusi jangka panjang.
”Kalau bisa semuanya di satu pelabuhan: penumpang naik turun dan barang dibongkar muat di tempat yang sama,” tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa usulan ini datang dari pemerintah daerah, dan Pelni siap mengikuti arahan tersebut. Apalagi, rencana itu diyakini telah melewati kajian teknis, mulai dari keselamatan alur pelayaran hingga kelengkapan fasilitas pelabuhan.
”Kami menunggu keputusan resmi. Yang jelas, kalau sudah dikaji dan dinyatakan layak, kami akan ikuti,” ujar Putra. (*)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL
Editor : GALIH ADI SAPUTRO