Buka konten ini

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Kehadiran teknologi sangat membantu manusia di semua bidang untuk mencapai kemajuan. Dengan bantuan teknologi pekerjaan menjadi lebih efisien dan lebih praktis, sehingga apapun menjadi lebih mudah diraih dan lebih cepat didapatkan.
Fenomena saat ini jika dibandingkan dengan puluhan tahun yang lalu sangat jelas perbedaannya. Orang zaman dulu harus menunggu lama untuk menerima kabar dari orang lain yang berjarak jauh bahkan ada yang sampai berbulan-bulan, saat ini hanya hitungan detik kabar bisa didapatkan dari orang yang berjarak jauh.
Zaman dulu orang harus menempuh perjalanan yang sangat lama dan melelahkan untuk berkunjung ke suatu wilayah, saat ini jarak menjadi lebih singkat. Orang zaman dulu harus menggunakan tenaga yang ekstra dan waktu yang lebih lama untuk menciptakan dan mendapatkan sesuatu, saat ini orang-orang tidak perlu menggunakan banyak tenaga dan waktu untuk menciptakan dan mendapatkan sesuatu seperti dalam memasak, belanja, bercocok tanam membuat tugas kuliah dan sebagainya. Perkembangan teknologi membuat dunia benar-benar cepat berubah.
Namun di balik dampak positif perkembangan teknologi, ada dampak negatifnya yaitu membuat manusia menjadi malas dan lemah. Tentu hal ini berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri, entah mudah sakit, cepat lelah, tidak mudah menghafal dan sebagainya. Dampak negatif teknologi bukan dari teknologinya tetapi dari manusianya sendiri yang terlalu bergantung pada teknologi sehingga lupa fungsi utama teknologi. Teknologi berfungsi hanya untuk membantu manusia dalam memudahkan segala aktivitasnya bukan untuk mengganti aktivitas manusia.
Harusnya manusia yang mengendalikan teknologi, bukan teknologi yang mengendalikan manusia. Jangan sampai menjadi manusia yang ketergantungan dengan teknologi, sehingga jika tidak ada teknologi maka akan mati.
Beberapa contoh dampak negatif dari perkembangan teknologi yang dilakukan oleh manusia sendiri seperti banyaknya orang yang tidak kuat jalan kaki, padahal jaraknya dekat dan sangat bisa ditempuh dengan jalan kaki. Tapi banyak orang yang memilih menggunakan kendaraan bermotor, kalau tidak menggunakan kendaraan bermotor tidak berangkat. Berawal dari sinilah orang tersebut bisa dikatakan sudah dikendalikan oleh teknologi karena tanpa teknologi tidak bisa beraktivitas.
Sehingga menjadikannya manusia yang lemah bahkan ada yang mudah sakit karena tidak mendapatkan manfaat dari jalan kaki. Padahal sudah banyak ahli kesehatan yang menjelaskan manfaat jalan kaki, seperti membakar kalori, mengurangi risiko jantung koroner, menurunkan gula darah, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan sebagainya.
Contoh lain dari dampak negatif perkembangan teknologi yang diciptakan oleh manusia sendiri adalah banyaknya orang yang suka makan makanan cepat saji dan suka minum minuman yang kurang sehat. Makanan cepat saji memang dapat menghemat waktu dan biaya, tapi banyak sekali dampak negatifnya yang berpengaruh pada tubuh seperti meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, hiÂpertensi, kerusakan gigi, gangguan pencernaan dan lainnya.
Lain lagi ditambah minuman kurang sehat yang mudah didapat dan rasanya menggoda, bahkan ada orang yang sangat tergantung dengan minuman seperti ini sehingga jarang minum air putih. Padahal banyak sekali makanan sehat yang mudah didapat, apalagi air putih yang ada dimana-mana dan harganya jauh lebih murah.
Namun, seperti kurang diminati khususnya generasi muda karena dianggap tidak kekinian, maka tidak heran saat ini banyak sekali ditemukan berbagai macam masalah kesehatan, karena yang masuk ke tubuh juga dari berbagai macam hal yang kurang menyehatkan.
Selain itu contoh dampak negatif dari perkembangan teknologi ialah menurunnya kemampuan anak dalam menulis tangan. Saking terlenanya dengan kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyak anak-anak yang belum bisa menulis tangan dengan baik.
Dilaporkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Stavanger, dilansir dari Glass Almanac bahwa 40 persen Gen Z menganggap bahwa komunikasi dengan tulisan tangan dianggap menantang. Padahal menulis tangan merupakan kebutuhan dasar komunikasi melalui tulisan dan memberikan banyak manfaat.
Menurut Dr. Michael Thompson, seorang psikolog kognitif dari American Psychological Association menulis tangan mampu meningkatkan perkembangan kognitif dari otak, serta menaikan retensi dan pemahaman memori bagi Gen Z. Selain itu, menulis tangan mampu mengatur pola pikir yang baik dan mengembangkan secara intens atas tulisan yang dibuat.
Itulah kenapa negara-negara maju seperti Swedia, Swiss dan Finlandia di tengah perkembangan era digital justru memilih ke buku dan teks cetak serta membiasakan peserta didik menulis tangan. Hal ini karena menurut sejumlah penelitian oleh negara-negara maju pembelajaran tradisional berdampak lebih positif pada siswa. Ketergantungan pada teknologi komunikasi secara digital dinilai justru mengurangi daya kreativitas anak-anak dan kemampuan motoriknya.
Lebih parahnya lagi di Swedia anak kelas empat berusia 10-12 memiliki kemampuan membaca yang menurun pada 2021. para pakar pendidikan negara tersebut meyakini hal ini terjadi akibat penggunaan layar secara berlebihan selama pelajaran di sekolah. Durasi penggunaan layar peralatan elektronik dapat menyebabkan anak-anak tertinggal dalam mata pelajaran utama.
Masih banyak contoh dari dampak negatif lainnya yang diakibatkan oleh ketergantungan manusia secara berlebihan pada perkembangan teknologi. Maka dari itu, hendaknya bijak dalam memanfaatkan teknologi dan harus selalu diingat teknologi diciptakan untuk membantu dan mempermudah manusia bukan malah menggantikan peran manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat bisa menjadi anomali bagi manusia itu sendiri.
Sebab ketergantungan yang berlebihan menjadikan manusia yang dikendalikan oleh teknologi dan hal ini secara tidak langsung teknologi bisa mempersulit manusia bahkan membunuh manusia itu sendiri. (*)