Buka konten ini
BATAM (BP) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat nilai impor Kota Batam pada April 2025 mencapai US$ 1.498,31 juta, meningkat sebesar US$ 180,32 juta atau 13,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi pada sektor migas maupun nonmigas.
Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto, menyampaikan bahwa impor migas mengalami peningkatan sebesar 6,34 persen atau US$ 0,46 juta, sementara impor nonmigas meningkat sebesar 13,72 persen atau US$ 179,87 juta.
“Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga April 2025, nilai impor Kota Batam mencapai US$ 5.511,28 juta, meningkat US$ 1.106,63 juta atau 25,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Eko.
Peningkatan impor secara kumulatif tersebut didorong oleh naiknya nilai impor komoditas hasil industri manufaktur, yaitu sebesar US$ 977,98 juta atau 22,85 persen dibandingkan periode Januari–April 2024.
Golongan barang impor nonmigas dengan nilai terbesar pada April 2025 adalah Mesin/peralatan listrik (HS 85) dengan nilai US$ 747,54 juta, yang berkontribusi sebesar 50,15 persen terhadap total impor nonmigas. Komoditas ini juga mendominasi impor sepanjang Januari–April 2025, dengan nilai mencapai US$ 2.483,57 juta atau 45,35 persen dari total impor nonmigas.
Beberapa golongan barang nonmigas lainnya yang turut memberikan kontribusi besar selama Januari–April 2025 antara lain mMlesin/pesawat mekanik (HS 84): US$ 609,51 juta (11,13 persen), besi dan baja (HS 72): US$ 362,85 juta (6,63 persen), benda dari besi dan baja (HS 73): US$ 349,83 juta (6,39 persen) dan berbagai produk kimia (HS 38): US$ 288,39 juta (5,27 persen).
”Sementara itu, komoditas ikan dan udang tercatat mengalami peningkatan signifikan sebesar 303,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan nilai mencapai US$ 1,30 juta, ” tambah Eko.
Negara asal impor terbesar Kota Batam pada April 2025 adalah Tiongkok, dengan nilai US$ 540,06 juta, meningkat 6,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan naik 28,20 persen dibandingkan April 2024. Secara kumulatif, nilai impor dari Tiongkok sepanjang Januari–April 2025 mencapai US$ 2.109,85 juta.
Negara asal impor utama lainnya pada periode yang sama antara lain, Singapura US$ 595,20 juta, Jepang US$ 425,04 juta, Taiwan US$ 390,61 juta, Amerika Serikat US$ 314,07 juta, Malaysia US$ 274,22 juta, Korea Selatan US$ 234,48 juta, Jerman US$ 156,83 juta, Filipina: US$ 140,37 juta dan Ekuador US$ 106,29 juta.
Nilai impor terbesar menurut pelabuhan bongkar di Kota Batam pada April 2025 berasal dari Pelabuhan Batu Ampar, dengan nilai mencapai US$ 972,50 juta. Angka ini meningkat 11,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 8,82 persen dibandingkan April 2024.
”Secara kumulatif, nilai impor melalui Pelabuhan Batu Ampar selama Januari–April 2025 mencapai US$ 3.513,87 juta, menjadikannya pelabuhan utama dalam aktivitas impor di Batam, ” pungkasnya. (***)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : Gustia Benny