Buka konten ini

SEKUPANG (BP) – Upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam dalam memantau pertumbuhan balita menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga triwulan pertama 2025, sebanyak 87,04 persen anak usia bawah lima tahun (balita) di Batam telah menjalani pengukuran tinggi dan berat badan di pos pelayanan terpadu (posyandu). Capaian ini melampaui target nasional sebesar 80 persen.
Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan pengukuran dilakukan terhadap anak usia 0–59 bulan yang tersebar di seluruh posyandu aktif. Saat ini terdapat sekitar 570 posyandu yang rutin melaksanakan kegiatan pemantauan tersebut. Data yang dikumpulkan kader posyandu kemudian direkap dan dianalisis oleh puskesmas di masing-masing wilayah kerja.
“Alhamdulillah, capaian kita sudah di atas target nasional, meskipun ini masih angka triwulan pertama. Jadi tentu akan terus berjalan sampai akhir tahun,” ujar Didi, Selasa (11/6).
Berdasarkan data Triwulan I 2025, dari total 64.562 balita di Batam, sebanyak 56.185 anak telah diukur. Dari jumlah tersebut, 219 anak masuk kategori sangat pendek (Z score < -3 SD), 643 anak tergolong pendek (Z score antara -3 sampai < -2 SD), 54.881 anak tergolong normal (Z score -2 sampai +3 SD), dan 303 anak memiliki tinggi badan di atas normal (Z score > +3 SD).
Adapun, sepanjang tahun 2024, balita yang berhasil diukur tercatat sebanyak 65.844 anak. Dari angka tersebut, ditemukan 256 anak sangat pendek, 584 anak pendek, 64.374 anak dengan pertumbuhan normal, dan 630 anak tergolong tinggi.
Didi menegaskan, pengukuran ini merupakan bagian penting dari upaya pencegahan dan penanganan stunting secara dini dan tepat sasaran. Pendekatan yang digunakan pun menyasar langsung ke individu dengan metode by name by address, sehingga tidak ada anak yang terlewat dari pemantauan.
“Pengukuran ini bukan sekadar untuk mengumpulkan data, tapi menjadi dasar intervensi lanjutan, seperti pemberian makanan tambahan, penyuluhan gizi, hingga pemantauan kesehatan selanjutnya,” katanya.
Ia juga mengimbau para orang tua untuk rutin membawa balitanya ke posyandu. Deteksi dini terhadap gangguan pertumbuhan akan memudahkan penanganan sejak awal dan mencegah risiko stunting berkelanjutan.
“Peran orang tua sangat penting. Kami harap kesadaran ini terus meningkat karena posyandu adalah garda terdepan kita dalam menjaga tumbuh kembang anak Batam,” pungkasnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK